
SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemerintah akan memulai pembangunan shortcut Singaraja–Mengwitani pada titik 9 dan 10 yang terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. Rencananya, proyek pembangunan jalan baru ini ditargetkan rampung pada 2027 dengan total anggaran lebih dari Rp700 miliar dan dimulai pada awal Januari 2026.
Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas pengerjaan sudah mulai berjalan. Sejumlah pekerja tampak mengoperasikan alat berat untuk melakukan pengerukan tanah sebagai tahap awal pembentukan jalur jalan. Salah satu titik pembangunan berada di wilayah Banjar Dinas/Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, tepat di sisi timur jalan lama dan berdekatan dengan kawasan wisata Air Terjun Gitgit.
Gubernur Bali, Wayan Koster membenarkan bahwa pengerjaan shortcut Singaraja–Mengwitani titik 9 dan 10 telah dimulai. Pemerintah Provinsi Bali dijadwalkan melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada awal Januari 2026 dan dihadiri langsung oleh Menteri PU.
“Shortcut titik 9 dan 10 tanggal 7 Januari groundbreaking. Sekarang sudah persiapan, karena tanggal 7 groundbreaking,” ujar Koster, Minggu (28/12).
Koster menjelaskan, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp700 miliar untuk membiayai seluruh proses konstruksi jalan tersebut. Sementara itu, pembebasan lahan sepenuhnya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali.
“Anggarannya full dari APBN. Pembebasan lahannya saja dari provinsi. Sudah, semua sudah bebas, tidak ada masalah,” katanya.
Lebih lanjut, Koster menegaskan bahwa pembangunan shortcut Singaraja–Mengwitani titik 9 dan 10 ditargetkan selesai pada 2027. Proyek ini diperkirakan membutuhkan waktu pengerjaan sekitar dua tahun karena mencakup pembangunan enam jembatan dengan tingkat kesulitan teknis yang tinggi.
“Karena jembatannya banyak. Ada jembatan nanti. Jembatannya berat-berat lagi. Makanya dua tahun,” ucapnya.
Shortcut Singaraja–Mengwitani titik 9 dan 10 memiliki panjang total 3,9 kilometer. Jalur baru tersebut akan dilengkapi 6 jembatan dengan total panjang mencapai 942 meter.
Pembangunan shortcut ini juga memangkas jumlah tikungan tajam dari sebelumnya 38 tikungan menjadi 13 tikungan, sehingga meningkatkan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas menuju dan dari wilayah Buleleng. (Yudha/balipost)










