Peserta Mangupura Cup cabor Judo bertanding dengan semangat dan antusias. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Komitmen Pengurus Kabupaten Persatuan Judo Indonesia (PJSI) Badung dalam membangun prestasi judo sejak usia dini kembali ditegaskan melalui penyelenggaraan Kejuaraan Judo Mangupura Cup II. Ajang pembinaan ini digelar di GOR Mengwi, Sabtu (13/12), dan menjadi panggung penting bagi lahirnya bibit-bibit atlet judo masa depan dari Kabupaten Badung.

Ketua Harian PJSI Badung, Dewa Made Ardita, menegaskan bahwa Mangupura Cup 2025 bukan sekadar kejuaraan rutin, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk regenerasi atlet. Kejuaraan ini dirancang sebagai wadah penjaringan atlet muda potensial yang kelak diharapkan mampu mengangkat kembali prestasi judo Badung di tingkat provinsi maupun nasional.

Baca juga:  Denpasar Dominasi Kejurprov Judo

“Kejuaraan Mangupura Cup ini kami selenggarakan sebagai langkah awal pembinaan dan regenerasi atlet. Ini juga menjadi bahan evaluasi kami pasca Porprov Bali 2025, di mana prestasi judo Badung belum maksimal. Karena itu, pembibitan dan pembinaan harus dimulai sejak usia dini,” ujar Dewa Made Ardita.

Pada edisi kedua ini, antusiasme peserta terbilang cukup tinggi. Sebanyak 91 judoka ambil bagian, yang berasal dari empat klub judo di wilayah Kabupaten Badung. Para peserta didominasi atlet dari kelompok usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP), sesuai dengan fokus utama kejuaraan yang menitikberatkan pada pembinaan usia dini.

Baca juga:  JPU Beber Kebobrokan Pengelolaan, Terdakwa LPD Ungasan Ajukan Eksepsi

“Untuk tahun ini, total peserta yang turun sebanyak 91 orang. Mereka berasal dari empat klub yang aktif melakukan pembinaan judo di Badung,” jelasnya.

Tak hanya dari sisi peserta, jumlah pertandingan yang digelar juga mencerminkan keseriusan PJSI Badung dalam memberikan jam terbang bertanding bagi atlet muda.

Sepanjang kejuaraan, tercatat 128 partai pertandingan dimainkan, mulai dari kategori usia SD hingga SMP. Setiap laga menjadi sarana penting bagi atlet untuk mengasah teknik, mental tanding, serta memahami atmosfer kompetisi sejak dini.

Menurut Dewa Made Ardita, melalui kejuaraan seperti Mangupura Cup, para pelatih juga dapat melakukan pemetaan kemampuan atlet secara lebih objektif. Atlet-atlet yang menonjol nantinya akan dipantau secara berkelanjutan dan dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan di level yang lebih tinggi.

Baca juga:  Sesama Warga NTT Ricuh di Kerobokan, Berkelahi dan Saling Lempar Batu

“Kami ingin mendapatkan gambaran jelas mengenai potensi atlet-atlet muda Badung. Dari sini, kami bisa menyusun program pembinaan yang lebih terarah dan berkesinambungan,” tambahnya.

PJSI Badung berharap Mangupura Cup dapat terus digelar secara rutin setiap tahun, sekaligus menjadi kalender tetap pembinaan judo di Badung. Dengan pembinaan yang konsisten dan berjenjang, PJSI Badung optimistis judo Badung mampu bangkit dan kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan pada ajang-ajang bergengsi mendatang, termasuk Porprov Bali berikutnya. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN