
MANGUPURA, BALIPOST.com – “Three, Two, One, Go Shoot” menjadi pembuka rangkaian pertandingan Beyblade X yang turut meramaikan HUT ke-16 Mangupura di Pusat Pemerintahan Badung pada 22-23 November.
Kegiatan ini dihadiri berbagai komunitas, termasuk komunitas Beyblade yang menunjukkan peningkatan peminat dari beragam usia.
Permainan mirip gasing modern ini pertama kali diciptakan di Jepang pada 1999 dan telah berkembang dalam beberapa generasi, mulai dari “Bakuten,” “Burst,” hingga “Beyblade X” yang kini tengah populer dan diperlombakan.
Beyblade X dikenal sebagai seri yang lebih ekstrem. Arena khusus yang dipenuhi gerigi di bagian pinggir membuat permainan berlangsung lebih cepat, chaos, dan menegangkan karena setiap gasing bisa terpental dari lintasan kapan saja.
Turnamen pada perayaan ini merupakan hasil kolaborasi antara Honda dan komunitas Beyforcedewata.
Natha, salah satu panitia, yang ditemui di lokasi, Sabtu (22/11), mengatakan kerja sama ini bukan pertama kalinya dilakukan Beuforcedewata dengan Honda. Sebelumnye mereka pernah menyelenggarakan pertandingan Beyblade di salah satu mal yang berlokasi di Kuta. Kegiatan ini mendapat sambutan positif.
Pada pelaksanaan kali ini, terdapat 65 peserta yang datang dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
Salah satu peserta, Gendral, menilai Beyblade X sebagai bentuk perkembangan baru dalam permainan Beyblade. Ia melihat karakter ekstrem permainan ini menjadi daya tarik tersendiri, terlebih karena setiap Beyblade memiliki beberapa tipe seperti attack, defence, stamina, dan balance yang dapat dioptimalkan untuk strategi permainan.
Gaya bermain antarpeserta pun beragam, mulai dari pola serangan agresif hingga pendekatan defensif. Produk Beyblade yang beredar di pasaran memiliki rentang harga cukup luas, yakni mulai Rp150 ribu hingga Rp3,5 juta.
Ketua Beyforcedewata, Reiki, menjelaskan bahwa Beyblade X terdiri dari tiga komponen utama yakni Blade, Ratchet, dan Bit. yang dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan. Variasi ini memungkinkan pemain menciptakan Beyblade yang sesuai dengan karakter permainan masing-masing.
Komunitas berharap keberadaan turnamen seperti ini dapat membuat Beyblade di Bali terus berkembang dan mendorong penyelenggaraan kompetisi dengan skala lebih besar di masa depan. (Adi/balipost)










