
DENPASAR, BALIPOST.com – Permainan domino, yang selama ini identik sebagai hiburan rakyat, mulai menunjukkan potensi besar untuk berkembang menjadi cabang olahraga prestasi di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh pengamat olahraga Kesit Budi Handoyo, yang menilai bahwa ekosistem dan basis pemain yang sangat luas menjadi modal kuat untuk mengangkat domino ke level yang lebih tinggi.
“Domino digemari semua lapisan masyarakat. Ini bukan hanya permainan rakyat, tapi permainan yang hampir semua orang tahu dan bisa mainkan,” ujar Kesit dikutip dari keterangan resminya, Jumat (14/11).
Menurutnya, popularitas yang merata adalah fondasi penting untuk membangun sebuah cabang olahraga yang berkelanjutan.
Gelaran turnamen nasional perdana bertajuk “Indonesia Domino Tournament (IDoT) 2025”. Ajang yang diinisiasi Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) tersebut berlangsung di Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai Minggu (15/11).
Turnamen ini bahkan mendapat dukungan dari Higgs Games Island (HGI) sebagai sponsor utama. IDoT 2025 tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga sarana mencari bibit-bibit atlet domino potensial yang bisa dibina sebagai atlet prestasi. “Ini langkah maju yang patut kita sambut bersama,” tegas Kesit.
Kesit menambahkan bahwa domino sebenarnya sudah beberapa kali masuk dalam agenda kompetisi resmi, seperti pada Porwanas XIV 2024 di Banjarmasin serta Piala Menpora. Ia menilai keikutsertaan domino di ajang-ajang tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai menerima domino sebagai olahraga yang layak digarap serius.
“Domino menarik dan perlu dimasalkan agar makin banyak yang terlibat. Ini bukan sekadar permainan pengisi waktu luang, tapi bisa menjadi arena pencapaian prestasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PORDI, Andi Jamaro Dulung, menegaskan bahwa domino merupakan olahraga pikiran atau mind sport, setara dengan catur, bridge, atau e-sport. Permainan ini menuntut strategi, ketelitian, kecerdasan emosional, serta kemampuan membaca situasi aspek-aspek yang relevan dalam kompetisi profesional.
“Domino kini dapat menjadi bagian dari ekosistem olahraga nasional. Dengan dukungan berbagai pihak, perkembangan ini bukan sesuatu yang mustahil,” ujar Andi.
Dengan turnamen nasional, dukungan organisasi, dan basis penggemar yang sangat masif, domino kini berada di persimpangan penting. Jika momentum ini terus dijaga, domino berpeluang besar menjadi olahraga prestasi yang diakui secara resmi di tingkat nasional bahkan internasional. (Suka Adnyana/balipost)




