Danau Buyan Dilirik Jadi Pusat Pelatihan Olahraga Dayung Berskala Internasional. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kawasan Danau Buyan, Sukasada dilirik untuk dijadikan Pusat Pelatihan Dayung bertaraf internasional. Salah satu investor tertarik untuk pengembangan training center Canoeing dan Rowing yang sedang populer saat ini.

Sekjen federasi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Edy Suyono menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan survei untuk pemanfaatan Danau Buyan sebagai training center. Apalagi keberadaanya didukung cuaca di wilayah itu yang sangat cocok untuk kebutuhan penggemar dayung.

“Ide ini berasal dari coach kami Adry Kreator yang telah beberapa kali mengunjungi tempat ini dan tertarik untuk dikembangkan,Ini kita melakukan survei dulu, nanti keputusannya akan dikoordinasikan lagi,” terangnya.

Baca juga:  KONI Perkarakan Pemain Cricket yang Bela Papua

Ditambahkan, banyak negara di Eropa seperti Bulgaria, Hungaria, Jerman dan Turki yang telah mempunyai training center yang layak dijual kepada negara-negara yang tidak mempunyai lokasi berlatih. “Menurut mereka (investor) Danau Buyan sangat cocok sebagai tempat training center yang dapat digunakan sepanjang tahun tanpa henti dikarenakan di Indonesia hanya ada dua musim, yakni musim hujan dan musim panas dan berada di daerah ketinggian yang bagus untuk melatih daya tahan,” imbuhnya.

Baca juga:  Stand Up Paddle Bali Gagal Sumbang Medali

Nantinya tempat ini bukan hanya sebagai peluang bisnis, akan tetapi juga dapat digunakan untuk pembinaan olahraga dayung Canoe/Rowing bagi remaja di sekitar Danau Buyan dan Propinsi Bali. “Juga untuk pusat pelatihan atlet nasional Indonesia berlatih dengan bebas tanpa biaya,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua KONI Bali, Oka Darmawan menyambut baik ide tersebut dan mensupport asalkan semua dilalui dengan prosedur yang ada. “KONI Bali sangat mensupport itu. Nah ini juga bergantung dari KONI Buleleng yang juga hadir di sini,” katanya.

Baca juga:  Didukung, Penetapan Sempadan Danau Buyan

Ketua KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja, menyambut baik ide ini. “Tentunya kami di Buleleng yang akan secara langsung merasakan dampaknya nanti. Tentu kami akan berbicara dan berdiskusi dengan pemangku kebijakan. Terutama masalah perizinan dan juga tentu secara niskala yang tak bisa lepas dari kehidupan kita di Bali dan Buleleng khususnya,” tandasnya. (Nyoman Yudha/Balipost)

BAGIKAN