Polisi Militer Angkatan Laut berjaga di tempat terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta, Senin (10/11/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Polda Metro Jaya menyebutkan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta bukan anti agama tertentu atau terlibat dengan organisasi atau kelompok tertentu.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, Senin (10/11), pihaknya ingin meluruskan adanya anggapan bahwa terduga pelaku ini anti agama tertentu.

“Kita juga ingin meluruskan kepada masyarakat, memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti agama tertentu,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.

Saat dikonfirmasi apa yang membuat terduga pelaku melakukan hal tersebut, Budi menyebutkan untuk motif masih dilakukan pendalaman.

“Diduga ada kurang perhatian keluarga dan itu sudah akumulasi, artinya, dari rumah, dari keluarga dan dari lingkungan sekitar, ini yang membuat jadi akumulasi yang harusnya kita berempati,” katanya.

Baca juga:  Menpar Arief Yahya Luncurkan Jember Fashion Carnaval 2017

Detasemen Khusus (Densus) 88 terus mendalami dan menelusuri keterkaitan antara terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) siang dengan jaringan teror.

“Densus 88 menganalisa, apakah ini ada kaitan dengan pelaku-pelaku aksi teror lainnya, termasuk bagaimana motif. Itu adalah kewenangan dari Densus 88,” katanya pada Sabtu (8/11).

Budi menyebut, kepolisian terus mendalami kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca juga:  Bupati Cek Pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk

Saat ini, tim dari Densus 88 tengah menganalisa sejumlah aspek, termasuk motif serta aktivitas media sosial dari terduga pelaku.

“Penyelidikan atas aktivitas media sosial terduga pelaku juga tengah dilakukan. Hal itu untuk menelusuri kemungkinan pelaku pernah bergabung dalam grup atau komunitas daring yang memiliki afiliasi dengan kelompok teror tertentu,” jelas Budi.

Terkait pemindahan terduga pelaku ke RS Polri, Budi menyebutkan hal ini untuk memperdalam informasi.

“Memudahkan juga penyidik untuk bisa mendalami informasi, karena yang bersangkutan sudah dalam kondisi sadar, apabila dalam perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk meminta keterangan,” jelasnya.

Baca juga:  Modus Penyelundupan Gunakan Kemasan Kopi, Puluhan Kilo Sabu Diamankan

Selain itu Budi juga menyebutkan pihaknya sudah membentuk tim terpadu untuk menangani tidak hanya medis tetapi juga psikis yang bersangkutan.

Kemudian, terduga pelaku ledakan ini adalah anak berhadapan dengan hukum yang masih di bawah 18 tahun, sehingga ada perlindungan khusus di dalam aturan perundang-undangan.

“Kita harus menjaga identitas, ada perlakuan khusus terhadap anak tersebut, makanya kami juga mengimbau untuk kita bersama-sama tidak menuliskan, nama asli dari orang yang kita maksud,” kata Budi.

Kemudian terkait latar belakang keluarga dari terduga pelaku ledakan, Budi menyebutkan merupakan dari sipil atau swasta. (kmb/balipost)

BAGIKAN