GIANYAR, BALIPOST.com – Bali United terancam menerima sanksi berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah muncul sejumlah insiden dalam laga panas melawan Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (1/11).
Selain kericuhan antarsuporter, kehadiran pendukung tamu dan penyalaan flare di tengah pertandingan membuat panitia pelaksana (panpel) dianggap lalai dalam menjalankan tugas pengamanan.
Media Officer Bali United, Alexander Mahaputra, membenarkan bahwa klub berjuluk Serdadu Tridatu itu berpotensi mendapat sanksi berupa denda. Namun, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan sebelum mengetahui besaran pasti hukuman yang akan dijatuhkan.
“Nanti tergantung laporan dari match commissioner. Terutama soal penyalaan flare yang memang berpotensi dikenai denda,” ujar Alex saat dikonfirmasi, Senin (3/11).
Ia menambahkan, hingga saat ini manajemen Bali United belum menerima surat resmi dari Komdis PSSI. Biasanya, hasil laporan baru dikirim sekitar satu pekan setelah pertandingan. “Kemungkinan pekan depan baru ada suratnya. Kami tunggu saja hasil resminya,” tambahnya.
Berdasarkan catatan sementara, Bali United terancam denda sebesar Rp25 juta karena gagal mengantisipasi masuknya suporter tamu ke Stadion Dipta. Sanksi serupa juga bisa dijatuhkan kepada pihak Persib Bandung yang dianggap bertanggung jawab atas kehadiran pendukungnya di laga tandang.
Selain itu, penyalaan flare oleh oknum suporter Persib juga berpotensi menambah denda hingga Rp50 juta. Sementara untuk kericuhan antarsuporter di tribun, nilai sanksi dan bentuk hukumannya masih menunggu keputusan resmi Komdis PSSI.
Laga yang berlangsung panas itu sendiri berakhir dengan kekalahan tipis Bali United 0-1 dari Persib Bandung. Namun, sorotan publik kini bukan lagi tertuju pada hasil pertandingan, melainkan pada evaluasi pengamanan dan disiplin suporter di Stadion Dipta. (Suka Adnyana/balipost)
