Ilustrasi nelayan di Bali akan melaut. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan dalam tradisi masyarakat Bali. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Baca juga:  Hujan Seharian, Bangli Dilanda Banjir

Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Berikut ala ayuning dewasa hari ini, 3 November 2025 dikutip dari kalenderbali.org.

Babi Turun
Baik untuk memasang sesirep.

Catur Laba
Baik untuk bepergian menuju arah utara, upacara Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya.

Kala Caplokan
Baik untuk membuat alat-alat penangkap ikan seperti pancing (kail), jala, jaring, bubu, bahan untuk umpan.

Baca juga:  Perluas Jaringan, Sancita Consulting Afiliasi dengan Dezan Shira and Associates

Kala Rumpuh
Tidak baik untuk pindah rumah, memulai memelihara ayam, itik, sapi, kerbau, kambing, babi (ternak).

Kala Temah
Tidak baik untuk dewasa ayu.

Kala Upa
Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan).

Karnasula
Baik untuk membuat kentongan, bajra, kendang, kroncongan (denta sapi dari kayu) dan sejenisnya. Tidak baik untuk membangun rumah tempat tidur, mengadakan rapat atau pertemuan.

Titibuwuk
Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting, bepergian, membuat tangga/banggul.

Baca juga:  Baik untuk Menggelar Dewa Yadnya, Berikut Ala Ayuning Dewasa 29 Oktober 2025

Tunut Masih
Baik untuk melas rare, mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau dan diisi tali pengikat). (Sumarthana/balipost)

BAGIKAN