Diorama tentang pengibaran Bendera Merah Putih saat pengumuman Hari Kemerdekaan RI ditampilkan di Museum Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon. (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tidak terasa kita sudah memasuki Bulan November 2025. Di bulan ini, ada banyak peringatan Hari Besar Nasional dan Internasional yang wajib kalian ketahui.

Salah satunya yang sudah cukup dikenal adalah Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November.

Peringatan ini sangat penting di Indonesia, karena menyangkut upaya untuk menunjukkan penghargaan kita bagi mereka yang sudah berjuang dan memberikan jiwa dan raganya untuk Indonesia.

Pahlawan merupakan mereka yang berjuang untuk memerdekakan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Selain Hari Besar Nasional ini, ada sejumlah Hari Besar, baik itu nasional dan internasional, yang bisa kalian peringati di Bulan November ini.

A. Hari Besar Nasional

1. 5 November – Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Setiap 5 November, Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), sebuah momentum untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kekayaan alam Nusantara.

HCPSN mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menengok hubungan manusia dengan alam, terutama flora dan fauna yang menjadi identitas bangsa.

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993 melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993. Tujuannya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Kata puspa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti bunga atau tumbuhan berbunga, sedangkan satwa berarti hewan. Melalui peringatan ini, masyarakat diajak untuk mengenal dan mencintai tumbuhan serta hewan khas Indonesia yang menjadi bagian dari identitas nasional.

2. 10 November – Hari Pahlawan

Hari Pahlawan di Indonesia pertama kali ditetapkan secara resmi pada 1946 atau setahun setelah Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945.

Peristiwa heroik ini terjadi ketika rakyat dan pejuang Surabaya berjuang habis-habisan melawan pasukan Sekutu (Inggris dan Belanda) yang ingin kembali menjajah Indonesia. Pertempuran itu menelan ribuan korban, namun menjadi simbol keberanian dan semangat patriotisme bangsa Indonesia.

Peringatan ini menjadi penting untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan, menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia, dan mengajarkan nilai “semangat pantang menyerah dan cinta tanah air.”

3. 11 November – Hari Bangunan Indonesia

Penetapan inisiatif untuk hari ini berasal dari para tokoh industri konstruksi dan arsitektur Indonesia. Namun, tidak ditemukan dokumen resmi pemerintah (seperti Keputusan Presiden) yang menyatakan ditetapkan secara nasional oleh pemerintah dengan tanggal awal yang jelas untuk hari tersebut.

4. 12 November – Hari Kesehatan Nasional

Hari Kesehatan Nasional bermula dari momentum berhasilnya pemberantasan malaria secara nasional melalui penyemprotan DDT pada tahun 1959–1963. Program ini merupakan salah satu pencapaian besar pertama Indonesia di bidang kesehatan setelah kemerdekaan.

Pada 12 November 1964, Kementerian Kesehatan mengadakan upacara peringatan keberhasilan pemberantasan malaria di Kalibaru, Jakarta. Acara itu dihadiri langsung oleh Presiden Soekarno, dan tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN).

5. 12 November – Hari Ayah Nasional

Hari Ayah Nasional bukan ditetapkan langsung oleh pemerintah pusat, melainkan diinisiasi oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) yang merupakan sebuah organisasi sosial di Surakarta, Jawa Tengah.

Pada 12 November 2006, PPIP mengadakan deklarasi Hari Ayah Nasional di Surakarta dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai provinsi.

Deklarasi tersebut juga dikirimkan ke Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai bentuk dukungan agar peringatan ini diakui secara luas.

Tanggal 12 November dipilih bukan karena peristiwa sejarah tertentu, melainkan karena bertepatan dengan momen deklarasi PPIP dan juga untuk menyeimbangkan Hari Ibu yang dirayakan tiap 22 Desember.

Baca juga:  Pengangguran Masih Tinggi, Pekerja Paruh Waktu Meningkat

6. 14 November – Hari Brigade Mobil (BRIMOB)

Korps Brigade Mobil (Brimob) merupakan salah satu satuan tertua di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia. Cikal bakalnya berasal dari Pasukan Polisi Istimewa, yang dibentuk pada 14 November 1946.

Tanggal itu lah yang kemudian dijadikan sebagai Hari Brimob. Pada tahun ini, Hari Brimob sudah memasuki usia ke-79.

7. 22 November – Hari Perhubungan Darat Nasional (HPDN)

Inisiatif Hari Perhubungan Darat Nasional (HPDN) diambil oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada 1971 sebagai bentuk apresiasi terhadap moda transportasi darat.

Fokus hari ini memang khusus sektor transportasi darat, berbeda dengan Hari Perhubungan Nasional yang menyeluruh untuk moda transportasi di semua unsur, dan dirayakan 17 September.

HPDN bertujuan mendorong pembangunan dan peningkatan layanan transportasi darat agar bisa menjadi akses utama masyarakat.

8. 25 November – Hari Guru (PGRI)

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, para guru yang sebelumnya tergabung dalam berbagai organisasi guru bentukan Belanda dan Jepang bersepakat untuk bersatu dalam satu wadah nasional.

Pada 24–25 November 1945, para pendidik dari seluruh pelosok tanah air berkumpul di Surakarta dan membentuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Untuk menghormati jasa dan peran guru, serta mengenang berdirinya PGRI, pemerintah kemudian menetapkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994, yang menyatakan bahwa 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati bersamaan dengan Hari Ulang Tahun PGRI.

Dengan demikian, sejak tahun 1994, setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional di seluruh Indonesia.

9. 28 November – Hari Menanam Pohon Indonesia

Diperingati setiap 28 November, Hari Menanam Pohon Indonesia (HPMI) ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2008.

Sebelum ada Keppres tersebut, kegiatan menanam pohon sebenarnya sudah sering dilakukan di berbagai daerah sebagai bagian dari gerakan penghijauan nasional.

Namun, pada 28 November 2008, pemerintah secara resmi menetapkan HPMI dan Bulan Menanam Nasional (BMN) untuk memperkuat kesadaran lingkungan secara nasional.

Penetapan ini diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kegiatan penanaman pohon di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, SBY menyampaikan pentingnya menjadikan kegiatan menanam pohon sebagai gerakan moral nasional yang dilakukan setiap tahun oleh seluruh lapisan masyarakat.

10. 29 November – Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)

Setelah Indonesia merdeka, pegawai negeri atau aparatur pemerintah memiliki peran penting dalam membangun pemerintahan baru.

Namun, pada masa itu terdapat banyak organisasi pegawai negeri yang berafiliasi dengan partai politik sehingga dinilai bisa memecah loyalitas pegawai terhadap negara.

Untuk menyatukan seluruh aparatur sipil dalam satu wadah yang netral, pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden No. 82 Tahun 1971, tanggal 29 November 1971 yang menetapkan pembentukan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri).

Sejak saat itu, tanggal 29 November ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri atau yang kini dikenal sebagai Hari Korpri.

B. Hari Besar Internasional

1. 1 November – World Vegan Day

World Vegan Day pertama kali diperingati pada 1 November 1994 untuk merayakan ulang tahun ke-50 berdirinya The Vegan Society, organisasi vegan tertua di dunia yang didirikan di Britania Raya pada tahun 1944 oleh Donald Watson.

Pada saat itu, Louise Walli, yang menjabat sebagai Presiden The Vegan Society, ingin menandai momen penting setengah abad berdirinya gerakan vegan.

Baca juga:  Antarkan Leluhur ke Surga, Desa Bongan Gede Gelar "Mesuryak"

Ia memilih tanggal 1 November karena berdekatan dengan dua perayaan besar yang juga memiliki makna simbolis tentang kehidupan, yakni All Saints’ Day (Hari Orang Kudus) dan Samhain (perayaan panen kuno).

2. 5 November – World Tsunami Awareness Day

Gagasan untuk menetapkan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia berasal dari Pemerintah Jepang, negara yang memiliki sejarah panjang dalam menghadapi bencana tsunami dan dikenal dengan upaya mitigasi bencana yang sangat maju.

Usulan tersebut kemudian disetujui oleh Majelis Umum PBB pada 22 Desember 2015, melalui Resolusi Nomor A/RES/70/203, yang secara resmi menetapkan 5 November sebagai World Tsunami Awareness Day.

Tanggal tersebut dipilih bukan tanpa alasan. PBB dan Jepang mengambil inspirasi dari peristiwa di Jepang pada abad ke-19, yang dikenal sebagai kisah “Inamura no Hi” atau “Api di Tumpukan Padi”.

3. 9 November – World Freedom Day

Peringatan Hari Kebebasan Dunia ini ditetapkan Presiden Amerika Serikat George W. Bush pada 2001. Hari ini untuk memperingati runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989. Peristiwa itu merupakan momen bersejarah yang menandai berakhirnya Perang Dingin dan simbol kemenangan demokrasi serta kebebasan di dunia.

Hari Kebebasan Sedunia menjadi refleksi tentang pentingnya kebebasan individu dan demokrasi, menghormati perjuangan rakyat yang hidup di bawah rezim totaliter, dan mendorong generasi muda untuk menghargai hak asasi manusia dan nilai-nilai kebebasan.

4. 10 November – World Science Day for Peace and Development

Penetapan World Science Day for Peace and Development berawal dari World Conference on Science (Konferensi Dunia tentang Sains) yang diselenggarakan oleh UNESCO dan International Council for Science (ICSU) di Budapest, Hungaria, pada tahun 1999.

Dalam konferensi tersebut, para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan lembaga pendidikan dari berbagai negara menyepakati pentingnya hubungan antara sains, masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu rekomendasi utama dari konferensi itu adalah perlunya hari khusus untuk merayakan dan menegaskan peran sains dalam membangun perdamaian dan kemajuan umat manusia.

Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, UNESCO secara resmi menetapkan 10 November sebagai World Science Day for Peace and Development pada tahun 2001, dan peringatan pertamanya diselenggarakan pada 10 November 2002.

5. 14 November – World Diabetes Day

World Diabetes Day pertama kali ditetapkan pada tahun 1991 oleh IDF dan WHO sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kekhawatiran global terhadap ancaman kesehatan akibat diabetes.

Tanggal 14 November dipilih untuk menghormati Sir Frederick Banting, salah satu penemu hormon insulin, yang lahir pada tanggal tersebut pada 1891.

Bersama Charles Best, Banting menemukan insulin pada tahun 1921, penemuan yang menyelamatkan jutaan nyawa penderita diabetes di seluruh dunia.

Insulin menjadi tonggak sejarah dalam dunia kedokteran dan menjadi simbol harapan bagi semua penderita diabetes. Pada 20 Desember 2006, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia melalui Resolusi 61/225.

6. 16 November – International Day for Tolerance

Peringatan International Day for Tolerance ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1996, melalui Resolusi 51/95.

Inisiatif ini muncul dari meningkatnya konflik etnis, agama, dan politik di berbagai belahan dunia pada awal dekade 1990-an, termasuk tragedi kemanusiaan seperti genosida Rwanda (1994) dan konflik di Balkan.

PBB dan UNESCO menyadari bahwa kedamaian dunia tidak akan tercapai tanpa saling pengertian, penghormatan, dan toleransi antar manusia serta antar bangsa.

Sebagai bagian dari peringatan tahun tersebut, pada 16 November 1995, negara-negara anggota UNESCO mengadopsi “Declaration of Principles on Tolerance”, sebuah dokumen penting yang menegaskan arti dan nilai toleransi di tingkat global.

Baca juga:  Ini, Strategi Kemenpar Raih Target 1,7 Juta Wisatawan Singapura

7. 19 November – World Toilet Day

World Toilet Day pertama kali digagas oleh Jack Sim, seorang aktivis asal Singapura, yang mendirikan World Toilet Organization (WTO) pada tahun 2001.

Tujuannya sederhana namun sangat penting, yakni meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya sanitasi yang layak, terutama akses terhadap toilet yang aman dan higienis.

Sebelum itu, isu toilet dan sanitasi sering dianggap topik tabu dan jarang dibahas secara terbuka, padahal dampaknya sangat besar terhadap kesehatan dan martabat manusia.

Jack Sim dan WTO kemudian menetapkan 19 November sebagai World Toilet Day, tanggal yang kemudian diadopsi secara resmi oleh PBB pada tahun 2013 berkat dukungan kuat dari Pemerintah Singapura.

8. 20 November – Universal Children’s Day

Universal Children’s Day ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1954 sebagai hari internasional untuk mempromosikan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.

Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya hak-hak anak, mendorong persahabatan dan solidaritas internasional, meningkatkan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia, tanpa membedakan ras, agama, status sosial, atau kewarganegaraan.

Negara-negara anggota PBB kemudian didorong untuk menentukan tanggal peringatan masing-masing, sesuai dengan konteks nasional mereka, sambil tetap mengakui 20 November sebagai tanggal resmi global.

9. 21 November – World Television Day

Hari Televisi Sedunia pertama kali ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 17 Desember 1996. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari World Television Forum yang diadakan di markas besar PBB di New York pada 21–22 November 1996.

Dalam forum tersebut, para pelaku media internasional, pemerintah, dan lembaga komunikasi berkumpul untuk membahas peran televisi dalam meningkatkan perdamaian, keamanan, dan pembangunan sosial.

Sebagai bentuk pengakuan terhadap kekuatan televisi dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, serta memperkuat dialog antarbangsa, PBB kemudian menetapkan tanggal 21 November sebagai Hari Televisi Sedunia.

10. 25 November – International Day for the Elimination of Violence against Women

Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan berakar dari peristiwa tragis pembunuhan tiga aktivis perempuan asal Republik Dominika, yakni Patria, Minerva, dan María Teresa Mirabal pada 25 November 1960.

Ketiga saudari yang dikenal dengan julukan “Las Mariposas” (The Butterflies) ini adalah pejuang anti-diktator yang menentang rezim Rafael Trujillo, penguasa otoriter Dominika kala itu.

Menyadari pentingnya perjuangan melawan kekerasan berbasis gender, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada 17 Desember 1999 melalui Resolusi 54/134.

Namun, jauh sebelum penetapan resmi oleh PBB, gerakan feminis di Amerika Latin dan Karibia telah memperingati tanggal 25 November sebagai hari melawan kekerasan terhadap perempuan sejak tahun 1981, pada Feminist Encuentro for Latin America and the Caribbean yang digelar di Bogotá, Kolombia.

Bulan November 2025 menjadi momentum refleksi dan inspirasi, ketika berbagai hari besar nasional maupun internasional diperingati.

Dari berbagai peringatan itu, ada benang merah yang bisa diambil yakni upaya menghargai perjuangan, kemanusiaan, dan keberlanjutan kehidupan.

Dari Hari Pahlawan yang membangkitkan rasa nasionalisme, hingga Hari Pohon dan Hari Kesehatan yang mengingatkan pentingnya menjaga bumi serta sesama, setiap peringatan membawa pesan moral agar kita terus berkontribusi positif bagi bangsa dan dunia.

Melalui makna di balik setiap tanggal peringatan ini, kita diajak untuk tidak sekadar mengenang, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai kebaikan itu dalam tindakan nyata. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN