Pura Taman Beji di Pasar Kumbasari yang sempat rusak akibat diterjang banjir, kini sudah rampung diperbaiki. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pascabanjir yang menimpa Bali, 10 September 2025, beberapa bangunan suci atau palinggih yang ada di kawasan Pasar Badung dan Kumbasari, yakni Pura Taman Beji dan Pura Melanting Pasar Kumbasari mengalami kerusakan parah. Perbaikan pura yang dimulai setelah banjir 10 September 2025 telah rampung 100 persen.

I Wayan Suena, Ketua Pengurus Pura Melanting dan Taman Beji mengatakan, upacara melaspas di Pura Melanting Pasar Kumbasari dan Pura Taman Beji akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2025 mendatang bertepatan dengan Upacara Caru Wraspati Kalpa yang akan dipusatkan di Kawasan Pasar Badung.

Baca juga:  Tolak Berikan Informasi, WALHI Adukan Jasamarga Bali Tol ke KIP

“Karena akan dilaksanakan Pujawali di Pura Melanting dan Pura Taman Beji yang jatuh setiap Purnama sasih Kalima, kami bersama pengurus dan penasehat pengurus, disepakati bahwa diberikan waktu satu bulan untuk perbaikan pura. Sampai saat ini, perbaikan pura sudah rampung 100%. Untuk selanjutnya dilaksanakan upacara melaspas pada Kamis, 30 Oktober 2025, bertepatan dengan Kajeng Kliwon,” ujarnya.

Suena menjelaskan, perbaikan pembangunan di Pura Melanting dan Pura Taman Beji telah dilakukan sejak bulan September lalu. Perbaikan pura menggunakan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali serta para donatur.

Baca juga:  Pasar Kumbasari Diminati Turis Asing

Sedangkan biaya untuk upacara melaspas mengguankan dana bantuan dari Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar.

Tidak banyak yang berubah dari perbaikan yang dilakukan. Struktur bangunan masih tetap sama seperti sebelumnya.

“Posisi mau pun bentuk bangunan masih tetap sama seperti dulu. Kami berharap, bencana banjir tidak terulang kembali,” tandasnya.

Selaku pengayah Pura Taman Beji, Jero Mangku Ni Nyoman Putriani menambahkan, selain upacara melaspas Pura Taman Beji, dilaksanakan pula Upacara Rsigana dan Mapekelem.

Baca juga:  Renovasi Pasar Kumbasari Mulai Digarap

“Semoga upacara berjalan lancar dan bencana serupa tidak terulang kembali,” harapannya. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN