
DENPASAR, BALIPOST.com – Dua debt collector (DC) Kornelis Nikomedes Bai (31) dan Reinaldus Sapa (25) mendatangi SMPN 8 Denpasar, Jalan Menduri, Denpasar Timur (Dentim), Selasa (21/10). Mereka bermaksud mencari guru, Luh Sri Wahyuni (36) karena nunggak bayar kredit. Setelah dilakukan pertemuan dihadiri anggota Polsek Dentim, Rabu (22/10), DC tersebut pihak finance salah memasukkan data berupa nopol kendaraan.
Kapolsek Dentim Kompol Ketut Tomiyasa mengatakan, setelah mendapat informasi peristiwa ini, pihaknya langsung menghadiri pertemuan antara DC dan Sri di Kantor Kelurahan Sumerta.
Dari pertemuan itu dijelaskan kronologisnya, pada Selasa pukul 12.00 Wita, terjadi pengecekan sepeda motor oleh DC di pintu masuk SMPN 8 Denpasar. Kornelis dan Sapa sebelumnya sempat melakukan pengamatan di depan sekolah. Selanjutnya mereka masuk menanyakan motor yang dibawa korban. Mereka mengatakan, motor tersebut masih ada tunggakan.
“Waktu itu sudah disampaikan oleh korban kalau motor tersebut dibeli tunai dan BPKB-nya ada,” ujarnya.
Dari Video yang beredar di media sosial, kedua DC ini tetap ngotot dan malah ingin memfoto nomor rangka serta mesin motor tersebut. Namun ditolak mentah-mentah oleh korban karena takut disalahgunakan. Korban malah mengajak mereka ke dealer tempatnya beli motor tersebut, tapi tidak diindahkan. Selanjutnya mereka pergi dari sekolah tersebut.
“Dari pertemuan kedua belah pihak di Kantor Kelurahan Sumerta, ternyata dari pihak eksternal finance salah memasukkan data berupa nopol kendaraan,” tegas Kompol Tomiyasa.
Pihak eksternal finance mengakui kesalahannya memasukkan data dan minta maaf kepada korban. Kedua belah pihak menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. (Ngurah Kertanegara/balipost)


