
AMLAPURA,BALIPOST.com – Suasana di Desa Bugbug, Karangasem kembali memanas, Senin (13/10). Dua kelompok yang selama ini bertikai nyaris bentrok.
Aparat keamanan yang telah memperkirakan kondisi yang tak kondusif ini berupaya melakukan pencegahan hingga tak sampai terjadi adu fisik.
Kali ini, ketegangan dipicu adanya salah satu kelompok yang melakukan paruman di Wantilan Desa Adat Bugbug. Di sisi lain, datang kelompok lainnya ke wantilan dengan tujuan membubarkan acara paruman atau rapat tersebut.
”Kami lakukan pengamanan karena adanya potensi konflik dari kedua kelompok yang berseteru,” ucap Kasi Humas Polres Karangasem, Ipda I Nengah Artono, seijin Kapolres Karangasem.
Polres Karangasem menerjunkan ratusan personel ke lokasi untuk mencegah hal-hal yang tak diharapkan. Sebanyak 258 orang, terdiri dari personel Polres Karangasem dan personel Dalmas polsek-polsek di Karangasem, diturunkan ke Bugbug sejak pagi.
Di lokasi, saat melakukan pengamanan, sempat terjadi ketegangan antar dua kelompok yang berseteru. Ketegangan terjadi, setelah datang kelompok warga ke wantilan dengan tujuan membubarkan acara yang dibuat oleh kelompok warga lainnya.
”Sempat tejadi aksi saling dorong-dorongan antarkedua kelompok. Eskalasi sempat meningkat, akan tetapi berhasil kita cegah,” bebernya.
Aparat kepolisian sempat mengadakan negosiasi, agar salah satu kelompok membubarkan diri. Ini semata-mata dilakukan untuk mencegah konflik lebih besar yang melibatkan dua kelompok di Desa Adat Bugbug.
”Untuk saat ini, situasi kondusif. Tapi, kita masih standby di lokasi mencegah tensi kembali meningkat,” katanya.
Dia berharap, sengketa di Desa Adat Bugbug cepat mereda. Dan segala permasalahan bisa diselesaikan dengan musyawarah. “Semoga konflik ini cepat mereda, situasi di Bugbug bisa kembali kondusif,” harapnya. (Eka Parananda/Balipost)