
DENPASAR, BALIPOST.com – Akhirnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini final melakukan verifikasi bangunan dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir. Untuk itu, bantuan bisa cair paling lambat 20 Oktober.
Hal ini disampaikan Kalaksa BPBD Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa, Kamis (9/10).
“Hari ini selesai verifikasinya, dan sedang proses kelengkapan administrasinya, rencana paling lambat tanggal 20 sudah bisa cair bagi yang sudah lengkap dokumen admnistrasinya,” ungkapnya.
Lurah Peguyangan I Gede Sudi Arcana mengatakan, data warga terdampak banjir di Kelurahan Peguyangan sebanyak 716 jiwa atau 332 KK yang mana 75 orang sempat mengungsi ke Balai Banjar Dakdakan.
Menurutnya, warga terdampak telah semuanya tertangani dan mendapat bantuan dari pemerintah dan CSR. “Astungkara untuk pengungsi dan korban sudah mendapat penanganan,” ujarnya.
Pada warga yang rumahnya hilang karena status tinggal adalah pemondokan (kos), sudah tidak lagi ada di bantaran sungai.
“Untuk warga di bantaran sungai Tagtag, besok kami akan ada pemanggilan untuk mediasi terkait penggunaan sempadan sungai untuk yang mengontrak tanah,” ujarnya.
Sementara warga lain yang terdampak diakui pihaknya sudah mampu menangani. Perbekel Kesiman Petilan I Wayan Mariana ditemui Kamis (9/10) mengatakan, warga terdampak beberapa telah menerima bantuan seperti sembako, kasur, selimut, peralatan memasak, dan lain-lain.
Total warga terdampak banjir di Kesiman Petilan ada 22 KK merupakan penduduk nonpermanen. Warga tersebut mengontrak lahan di bantaran sungai di Perumahan Gerubug Permai.
“Biasanya di lahan sperti harganya murah tapi risikonya tidak kecil,” ujarnya.
Setelah bencana tersebut, menurutnya sebagian warga terdampak mencari tempat tinggal baru seperti di pemondokan, dan ada yang masih bertahan di lokasi semula dengan membangun tempat tinggal baru berupa bangunan semi permanen.
Mengingat berada di sempadan sungai, sehingga bantuan dari pemerintah tidak bisa diberikan, namun ada bantuan lain datang yaitu dari CSR. “Warga yang kembali tinggal di sana, mengontrak lagi dengan pemilik lahan,” imbuhnya.
Sementara fasilitas desa, seperti pura banyak juga yang rusak karena banjir seperti Pura Muncen, beji, taman namun diakui telah didata OPD terkait. Warga Kesiman Petilan yang terdampak sempat mengungsi ke Banjar Kosambi.
Perbekel Kesiman Kertalangu I Made Suena mengatakan data final yang dilaporkan ke BPBD Denpasar terkait warga yang terdampak banjir adalah 187 jiwa. Menurutnya warga ini telah mendapat bantuan baik dari pemerintah, dan donatur sehingga telah tertangani. (Citta Maya/balipost)