Pura Dalem Desa Batuagung yang baru beberapa tahun selesai dibangun. Sebelumnya Desa Adat Batuagung masih jadi satu dengan Pura Dalem Dauhwaru. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Batuagung yang merupakan salah satu desa tua di Jembrana, berupaya menyelaraskan parahyangan, pawongan dan palemahan. Salah satu upaya yang tengah dilakukan selain perbaikan fisik parahyangan, juga memanfaatkan lahan sekitar  parahyangan  sekaligus mempercantik dengan berbagai tanaman atau pohon yang memiliki fungsi upakara.

Pura Dalem Desa Batuagung yang tergolong baru beberapa tahun ini, kini telah selesai terbangun. Sebelumnya Desa Adat Batuagung, Pura Dalem masih jadi satu dengan Desa Adat Dauhwaru.  Dan pada September lalu, menggelar Pujawali Pura Dalem Batuagung yang puncaknya jatuh pada Buda Wage Ukir, Rabu 24 September 2025.

Baca juga:  Dua Hari Pembatasan Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, Lalu Lalang Pelaku Perjalanan Menurun

Bendesa Batuagung, Ida Bagus Komang Mudi Astika, mengatakan Pujawali Pura Dalem Batuagung telah selesai digelar dengan prawartaka Banjar Anyar.  Salah satu khayangan tiga di Desa Adat Batuagung tersebut kini telah selesai dibangun hampir bersamaan dengan setra dan pura Prajapati yang berada dekat dengan lokasi.

Karena wewangunan tergolong baru, desa juga telah melakukan pemeliharaan dengan mempercantik sekitar lokasi melalui penanaman pohon atau tanaman. “Di antaranya pohon cempaka dan pohon pule di sekitar areal Pura Dalem,” kata Bendesa.

Baca juga:  Maling Beraksi di Pura Dalem Kahyangan

Penataan jalan menuju Pura Taman dan Pura Dalem juga dilakukan dengan penanaman tanaman yang memiliki fungsi upakara sekaligus mempercantik sekitar areal parahyangan. Selama ini kebanyakan hanya terfokus pada pembangunan dan pemeliharaan fisik parahyangan saja, tetapi di sekitar parahyangan jarang tertata. “Dengan menanam berbagai tanaman dan bunga yang diperlukan untuk upacara keagamaan,” tambah Mudi Astika.

Selain memberikan fungsi penataan dan hijau, juga dapat berfungsi untuk kegiatan keagamaan. Di samping juga untuk ke depannya, perlunya perbaikan fisik Pura Puseh khususnya di madya dan utama yang kondisinya saat ini perlu perbaikan. Termasuk di Pura Dalem yang perlu dilakukan penataan di jaba dan pelataran, salah satunya dengan penanaman tanaman dan pohon.

Baca juga:  Sejumlah Bangunan di Pura Desa dan Pura Dalem Kutri Roboh

Desa Adat Batuagung terbagi menjadi sembilan banjar adat dengan wilayah yang cukup luas hingga perbatasan dengan hutan. Di antaranya banjar Batuagung, Taman, Tegalasih, Sawe, Palungan Batu, Banjar Anyar, Petanahan, Masean dan Pancaseming. Desa yang berada di Kecamatan Jembrana ini selain memiliki potensi gudang kesenian, juga suasana alam yang masih asri hingga ke pegunungan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN