Salah satu produk kerajinan IKM Bali Bangkit yang dipamerkan di Pameran IKM Bali Bangkit, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali diharapkan memperbanyak sentra industri kecil menengah (IKM) untuk menopang potensi dan mendorong perekonomian di Pulau Dewata.

Pemerhati ekonomi Dr. Luh Kadek Budi Martini di Denpasar, Minggu (7/9) mengatakan, jumlah sentra IKM di Bali masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kekayaan potensi daerah.

Bali memiliki delapan kabupaten dan satu kota, dengan masing-masing daerah mempunyai produk unggulan khas seperti tenun endek, garam Kusamba, arak tradisional, kopi Kintamani, ukiran kayu, hingga kerajinan kulit.

Idealnya, setiap kabupaten/kota minimal memiliki satu hingga dua sentra IKM sesuai dengan karakteristik daerahnya. Artinya, jumlah sentra IKM di Bali seharusnya tidak hanya empat, melainkan bisa berkembang menjadi 10–15 sentra yang terdistribusi merata.

“Ini memberi peluang bagi UMKM di seluruh Bali untuk tumbuh bersama,” kata Dosen Manajemen di Sekolah Tinggi Bisnis (STB) Runata ini.

Baca juga:  Rumah Sakit di Tokyo Diminta Perbanyak Tempat Tidur Pasien

Keunggulan IKM Bali terletak pada kombinasi antara seni, budaya, dan kearifan lokal. Setiap produk kerajinan Bali memiliki cerita dan filosofi yang memperkuat daya tariknya di mata konsumen. Misalnya, perhiasan perak Gianyar terkenal dengan detail ukiran tangan, bambu Bangli unggul dalam konsep ramah lingkungan, serta kain endek Bali yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Selain itu, SDM Bali memiliki keterampilan turun-temurun dalam kerajinan tangan, menjadikan kualitas produk lebih autentik dibandingkan produk massal pabrikan. Keunggulan lainnya adalah dukungan branding Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, sehingga produk IKM mudah dipasarkan dengan melekat pada identitas “Bali” yang sudah terkenal secara global.

Dilihat dari sisi ekonomi, Budi Martini menyampaikan, potensi IKM Bali sangat besar karena memiliki keterkaitan langsung dengan pariwisata yang menjadi sektor andalan daerah. Wisatawan mancanegara maupun domestik selalu mencari produk khas lokal sebagai buah tangan, mulai dari perhiasan perak, kain tenun, kerajinan bambu, hingga kuliner olahan berbasis tradisi. Potensi ini semakin kuat dengan adanya tren global yang mengutamakan produk berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memiliki nilai cerita budaya (cultural value).

Baca juga:  Pameran IKM Bali Bangkit Tahap I 2022 Resmi Dibuka

“Produk IKM Bali bukan hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, melainkan juga bisa menembus pasar ekspor dengan daya saing tinggi, khususnya ke negara-negara yang menyukai produk artisan dan handmade,” ujarnya.

Ia berharap agar IKM Bali lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital, terutama dalam pemasaran berbasis e-commerce dan promosi melalui platform media sosial. Hal ini akan memperluas pasar dan mengurangi ketergantungan hanya pada wisatawan yang datang langsung ke Bali. Begitupula dari sisi pemerintah, diharapkan ada kebijakan yang lebih fokus dalam pengembangan sentra IKM, termasuk pemberian akses permodalan, pelatihan dan pendampingan desain dan inovasi produk. Termasuk, fasilitasi sertifikasi mutu dan hak kekayaan intelektual.

Baca juga:  Turnamen Squash Terbuka di Nusa Dua

Harapannya, IKM Bali tidak hanya menjadi pelengkap pariwisata, tetapi juga mampu berdiri sebagai sektor ekonomi mandiri yang memperkuat struktur ekonomi Bali secara berkelanjutan.

BPS Bali mencatat umlah pekerja usaha atau perusahaan industri pengolahan mikro dan kecil menurut kabupaten/kota di provinsi Bali pada 2023 mencapai 230.416 orang. Terbanyak berada di Denpasar mencapai 45.292 orang, Tabanan 35.890 dan Gianyar 34.874 orang.

Pemerhati ekonomi dari Undiknas University Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA menyampaikan, IKM dan pariwisata di daerah ini berjalan selaras. Perkembangan pariwisata ikut mendorong pemsaraan produk IKM, Untuk itu, kualitas produk IKM tidak hanya mampu bersaing di pasar local namun bisa merambah pasar ekspor. (Dika/Bisnis Bali)

BAGIKAN