Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Forum internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 melahirkan Bali Cultural Initiative Declaration atau Deklarasi Inisiatif Budaya Bali.

Menurut Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, deklarasi ini diadopsi secara bulat.

“Kami menyebutnya Bali Cultural Initiative Declaration yang diadopsi dengan suara bulat oleh 35 negara,” kata Menbud, Kamis (4/9) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Dari sekitar 40 negara peserta, 35 negara dengan bulat sepakati isi deklarasi yaitu menyoroti budaya sebagai pilar pembangunan berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim; menekankan integrasi ke dalam strategi nasional dan pemanfaatan pengetahuan tradisional untuk keanekaragaman hayati dan adaptasi masyarakat; serta menegaskan kembali diplomasi budaya sebagai jembatan menuju perdamaian, dialog, dan saling pengertian.

Baca juga:  Hingga 4 Maret, Jalur Penyeberangan Bali Dibayangi Potensi Ombak Tinggi

“Ini telah menjadi bukti nyata bagi visi bersama kita tentang budaya untuk masa depan, selama tiga hari terakhir kita telah bertukar pikiran dan memperkuat visi kita dalam mengembangkan budaya sebagai alat untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan bagi semua,” ujar Fadli Zon.

Menbud bercerita selama tiga hari terakhir delegasi telah bertukar pandangan, tidak hanya lewat forum besar namun juga diskusi panel yang mengundang akademisi, peneliti, dan pelajar dari seluruh dunia.

Sebelum Bali Cultural Initiative Declaration dirumuskan, berbagai topik dan kerja sama bilateral dibahas seperti menyoal repatriasi, pengetahuan tradisional dan praktik lokal dalam membangun ketahanan, serta pendanaan masyarakat inklusif untuk masa depan budaya dan mendorong aksi iklim berbasis budaya.

Baca juga:  Hujan Lebat Warnai Ngarebong, Hanya Kain Poleng Kesiman "Dipundut"

Diskusi-diskusi itu mendapati warisan budaya harus dilestarikan secara inklusif, mengembalikan martabat, dan memastikan sejarah tetap menjadi percakapan hidup yang menghubungkan masyarakat lintas generasi dan lintas batas.

“Maka selama CHANDI 2025, kami merasa terhormat juga menampilkan kekayaan keragaman budaya Indonesia, mulai dari lagu, tarian, film, kerajinan, dan semua warisan budaya, seperti pembuatan keris, pembuatan topeng tradisional, dan pembuatan batik,” ujar Menbud Fadli Zon.

Melalui forum internasional ini Indonesia mengajak masyarakat dunia terus merangkul kekayaan dan keberagaman, merayakan keindahan budaya sebagai alat untuk memajukan perdamaian, serta berkontribusi pada upaya bersama untuk harmoni global dan kolaborasi demi perdamaian.

Baca juga:  Peta Laut, Unsur Penting Perencanaan Pelayaran

“Maka dengan merangkul dan memajukan tradisi budaya kita, kita membuka pintu bagi dialog, pemahaman, dan kolaborasi antar berbagai komunitas dan bangsa, berbagai budaya, di mana nilai-nilai budaya bersama menumbuhkan rasa hormat, menjembatani perbedaan dan perpecahan, serta mendorong perdamaian untuk dunia yang lebih baik,” kata Fadli Zon.

Dengan lahirnya Bali Cultural Initiative Declaration, Kementerian Kebudayaan menutup CHANDI 2025 dan berharap semangat kolaborasi, persatuan, dan kreativitas terus menginspirasi kemitraan antar bangsa tentang budaya. (kmb/balipost)

BAGIKAN