
JAKARTA, BALIPOST.com – Dewan Pengurus Partai Golkar bertemu Presiden Prabowo Subianto, Rabu (27/8) di Istana, Jakarta.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, pertemuan ini untuk membahas koalisi bersama pemerintah ke depan.
Bahlil mengatakan pertemuan selama kurang lebih dua setengah jam itu membahas realisasi program prioritas Presiden yang masuk dalam AstaCita.
“Ini adalah diskusi yang menurut saya sangat produktif. Karena kita berbicara tidak hanya sekarang, tapi kita juga berbicara tentang bagaimana koalisi ke depan itu ke arah yang lebih baik dan produktif,” kata Bahlil, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Bahlil menjelaskan bahwa para pengurus inti partai berlambang pohon beringin tersebut melakukan diskusi yang konstruktif dengan Presiden Prabowo, khususnya terkait Pasal 33 dalam UUD 1945 tentang pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran masyarakat.
Sejumlah program prioritas Presiden, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), KopDes Merah Putih, Sekolah Rakyat, hingga sistem politik ideal ke depan juga masuk dalam pembahasan.
Presiden Prabowo memang beberapa kali menyinggung soal Pasal 33 UUD ’45 yang mengatur tentang pengelolaan kekayaan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Adapun Pasal 33 UUD 45 yang terdiri atas empat ayat mengatur prinsip ekonomi yang dianut oleh Indonesia, di antaranya berbunyi: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Ayat lain yang diatur dalam Pasal 33 UUD 45: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
Adapun sejumlah pejabat Partai Golkar yang ikut mendampingi Bahlil bertemu Presiden Prabowo, antara lain Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir, serta Agus Gumiwang Kartasasmita, Ahmad Doli Kurnia, Meutya Hafid, Nurul Arifin, Melkiades Laka Lena, Idrus Marham, Ace Hasan Syadzily, Wihaji, Putri Komarudin, Dyah Roro Esti. (kmb/balipost)