Seorang wisatawan mancanegara sedang melihat produk kerajinan di kawasan wisata Sanur, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Jumat (22/8) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.

Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:

1. Antisipasi Pemotongan TKD, Benahi Manajemen Aset Daerah

Denpasar (Bali Post) –

Pemotongan dana transfer tahun 2026 harus disikapi dengan cerdas oleh Pemda.

Dibutuhkan inovasi dan kreativitas dan diusahakan jangan melakukan kebijakan “berburu di kebun binatang” dalam artian tidak mudahnya saja.

Baca juga:  Dukung Yankes Tradisional, Gubernur Koster Kembangkan P4TO

2. Semester I 2025, Penyaluran TKD Capai Rp6,05 Triliun

Denpasar (Bali Post) –

Realisasi transfer ke daerah (TKD) Bali semester I 2025 sampai 30 Juni 2025 mencapai Rp6,05 triliun (50,03% pagu TKD 2025).

Realisasi ini mengalami kontraksi sebesar -2,45% (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penyaluran tertinggi terdapat pada DAU sebesar Rp3,95 triliun.

3. Wamenaker Terjaring OTT Pemerasan Sertifikasi K3

Jakarta (Bali Post)-

Baca juga:  Antisipasi Penyebaran Rabies, Distan Gencarkan Vaksinasi

Komisi Pemberantasan Korupsi kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Kali ini yang terjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer.

Wamen yang sempat viral dalam kasus Sritek ini terkait dengan kasus pemerasan sertifikasi K3.

“Pemerasan,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dimintai konfirmasi, Kamis (21/8).

4. Realisasi Rendah, Imbal Jasa Pemungutan PWA Digodok

Denpasar (Bali Post) –

Bali kini melakukan upaya-upaya strategis untuk mengoptimalkan retribusi pungutan wisatawan asing (PWA).

Baca juga:  PSPS Bakti Negara Siapkan 11 Atlet

Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah pemberian imbal jasa bagi para pihak yang ikut berpartisipasi menjadi mitra manfaat dan endpoint PWA.

5. Ditengarai Banyak WNA Kelola UMKM di Bali

Denpasar (Bali Post) –

Kemudahan berinvestasi dan mendapatkan izin
usaha lewat sistem perizinan Online Single Submission (OSS) berdampak pada maraknya warga negara asing (WNA) mengelola bisnis di Bali.

Bahkan, banyak UMKM di Bali ditengarai dikendalikan WNA. (*)

BAGIKAN