Wisatawan mancanegara dan domestik menikmati suasana di Pantai Double Six, Badung. Pantai ini merupakan salah satu pantai favorit para wisatawan dalam mengisi liburan. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 2026, pusat akan membangun sejumlah pembangunan infrastruktur di Bali. Hal ini diungkap oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dalam pidatonya pada Rapat Paripurna ke-35 DPRD Bali memperingati Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (14/8).

“Kan kita nggak minta Bali menjadi wisata terkenal di dunia, begitu rezekinya. Karena itu harus menjadi perhatian juga bagi pemerintah pusat, hal yang wajar aja, nggak ada yang di luar kewajaran,” ujar Koster dalam pidatonya.

Baca juga:  Pandemi Diperkirakan Meningkatkan Jumlah ODGJ, Yankes Jiwa di Bali Masih Jauh dari Memadai

Koster menceritakan pada saat ia menjadi pemateri dalam bimbingan teknis (bimtek) Fraksi PDIP DPR-DPRD se-Indonesia di Bali beberapa waktu lalu, ia memaparkan jika infrastruktur Bali tertinggal jauh dari provinsi lain. Padahal, Bali menyumbang 44 persen devisa pariwisata nasional.

Pernyataannya tersebut direspons oleh Ketua Komisi V DPR RI. “Besoknya langsung Ketua Komisi V DPR RI mengumpulkan semua kepala balainya agar mulai tahun 2026 mulai memberikan perhatian khusus untuk pembangunan infrastruktur di Bali,” ungkap Koster.

Baca juga:  Ambil Alih Sejumlah Koridor Bus TMD, Ini Rute Baru Trans Sarbagita

Koster juga membeberkan kontribusi wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Bali sangat tinggi.

Tercatat, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terbanyak ada di Bali yaitu sebesar 46 persen. Sehingga, Koster menghitung Bali menyumbang sebesar Rp107 triliun dari Rp234 triliun devisa pariwisata Indonesia.

“Jadi Bali yang kecil ini wilayahnya ternyata memiliki kontribusi besar terhadap devisa Indonesia dari sektor pariwisata, 44 persen,” terangnya.

Koster menuturkan jika infrastruktur Bali baik dan tidak tertinggal akan berdampak pada perekonomian Bali yang seimbang dan tidak bergantung pada pariwisata saja.

Baca juga:  Sembilan Pengurus Dana Pendidikan SMKN 1 Klungkung Diperiksa Kejaksaan

Untuk itu, ke depan harus dilakukan transformasi untuk menata struktur dan fundamental perekonomian Bali agar menjadi lebih seimbang antara pariwisata dengan sektor non pariwisata. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN