
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keracunan massal pada siswa SMPN 3 Banjarangkan, Klungkung, disikapi serius pihak kepolisian. Setelah turun ke TKP, polisi memastikan puluhan siswa bukan keracunan makanan Program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono, Rabu (13/8), mengatakan dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, penyebab keracunan diduga karena kebersihan bahan pangan kurang terjaga. Daging ayam yang dijual ternyata sudah basi.
Suhu penyimpanan di kantin sekolah juga tidak sesuai standar, sehingga berpotensi memicu bakteri bisa berkembang pada makanan. Proses pengolahan kurang higienis (tidak memenuhi prinsip sanitasi).
“Aroma tidak sedap (busuk) pada daging ayam yang dimasak pemilik kantin, menunjukkan kemungkinan bahan pangan tidak segar/rusak. Jenis makanan nasi campur prasmanan rentan kontaminasi, karena bahan lauk beragam dan dibiarkan di suhu ruang terbuka,” katanya.
Ia mengungkapkan kronologi peristiwanya berawal sekitar pukul 07.00 WITA, sebelum masuk kelas, murid SMPN 3 Banjarangkan membeli sarapan dengan sistem prasmanan di kantin.
Menu prasmanan yang disajikan, antara lain nasi campur, ayam suwir, sambel tomat, sayur, mie, dan sosis.
Sekitar pukul 08.00 WITA, anak-anak yang makan di kantin tersebut, seketika mengalami mual dan muntah.
Sehingga, Kepala SMPN 3 Banjarangkan Ketut Sudasma (57) mengajak anak-anak tersebut ke UPT Puskesmas Banjarangkan 1 di Desa Tusan. “Keracunan makanan yang terjadi di SMPN 3 tersebut bukan merupakan Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) mengingat sekolah tersebut belum mendapatkan program MBG,” terang AKP Agus Widiono. (Bagiarta/balipost)