
BANGLI, BALIPOST.com – Kondisi Anak Agung Putu Rimbawan (55), korban selamat dalam insiden kecelakaan kerja di bak penampungan air di Banjar Seribatu, Susut, Bangli, pada Sabtu (2/8), hingga kini masih belum sadarkan diri. Pekerja asal Desa Tamanbali itu sudah 10 hari menjalani perawatan di rumah sakit.
Humas RSUD Bangli, Sang Kompyang Arie Sukma Wijaya mengatakan, pasien masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Rimbawan masih dirawat dengan bantuan alat. “Kondisinya masih sama seperti kondisi awal, belum sadar,” ungkapnya dikonfirmasi, Selasa (12/8).
Pihak rumah sakit berencana untuk mengadakan rapat untuk menentukan langkah medis selanjutnya. “Rencana besok mau dirapatkan dokter penanggung jawab untuk menentukan tindakan selanjutnya,” kata Sang Kompyang Arie.
Sebagaimana yang diketahui insiden nahas menimpa empat pekerja saat mengerjakan proyek bak penampungan air di Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Susut, Bangli, Sabtu (2/8). Tiga pekerja meninggal akibat mengalami gagal pernapasan saat berada di dalam bak.
Identitas ketiga pekerja yang meninggal yakni I Nengah Darman (53), I Wayan Buda Adnyana (52) dan I Ketut Juliawan (42). Ketiganya merupakan warga Banjar Seribatu. Seorang pekerja lain, Anak Agung Putu Rimbawan (55) asal Desa Tamanbali, berhasil selamat dan masih dalam perawatan di rumah sakit.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.00 wita itu bermula ketika para pekerja sedang membongkar tiang penyangga bekas coran di dalam bak penampungan air. Bak tersebut memiliki ukuran 6,5x 3,5 meter dan kedalaman 2,5 meter dengan lubang masuk yang sangat sempit, hanya berukuran 60 x 60 cm.
I Nengah Darman yang pertama masuk ke dalam lubang bak penampungan air disusul korban kedua I Wayan Buda Adnyana. Tak lama kemudian keduanya lemas tak sadarkan diri. Melihat kondisi tersebut, I Ketut Juliawan bergegas masuk untuk menolong, namun ia pun mengalami nasib serupa dan ikut lemas.
Seorang pekerja lain, Anak Agung Putu Rimbawan, berusaha menolong ketiganya tetapi ia juga merasakan sesak napas. Beruntung, ia berhasil ditarik keluar oleh warga setempat dan segera dilarikan ke Puskesmas Susut 1.
Sementara itu ketiga korban yang masih di dalam bak tidak dapat diselamatkan lantaran sempitnya lubang bak penampungan air dan terbatasnya sarana untuk evakuasi korban.
Dengan bantuan ekskavator yang dipinjam dari warga sekitar dan dibantu aparat kepolisian, BPBD dan masyarakat, ketiga korban akhirnya berhasil dikeluarkan dan dibawa ke RSUD Bangli. (Dayu Swasrina/balipost)