
BANGLI, BALIPOST.com – Polsek Susut hingga kini masih terus mendalami kasus tewasnya pekerja proyek bak penampungan air di gudang sepeda, Desa Penglumbaran, Bangli. Insiden yang terjadi pada Sabtu (2/8), menelan korban jiwa tiga orang pekerja.
Kapolsek Susut, AKP I Nyoman Sucipta mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik proyek dan kepala tukang. Dia membenarkan terdapat dugaan kelalaian yang menyebabkan para korban tewas.
Namun demikian, untuk memastikan kasus ini dapat naik ke tahap penyidikan atau menetapkan tersangka, pihaknya masih menunggu gelar perkara.
Dikatakan Sucipta, gelar perkara nantinya akan dilakukan oleh Satreskrim Polres Bangli. “Penanganan kasus akan dilimpahkan ke Polres Bangli,” terangnya.
Sebagaimana yang diberitakan, tiga orang pekerja meninggal dunia dalam kecelakaan kerja di bak penampungan air, Sabtu (2/8). Ketiganya meninggal akibat mengalami gagal pernapasan saat berada di dalam bak.
Identitas ketiga pekerja yang meninggal yakni I Nengah Darman (53), I Wayan Buda Adnyana (52) dan I Ketut Juliawan (42). Ketiganya merupakan warga Banjar Seribatu.
Seorang pekerja lain, Anak Agung Putu Rimbawan (55) asal Desa Tamanbali, berhasil selamat.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.00 WITA itu bermula ketika para pekerja sedang membongkar tiang penyangga bekas coran di dalam bak penampungan air.
Bak tersebut memiliki ukuran 6,5x 3,5 meter dan kedalaman 2,5 meter dengan lubang masuk yang sangat sempit, hanya berukuran 60 x 60 cm.
I Nengah Darman yang pertama masuk ke dalam lubang bak penampungan air disusul korban kedua I Wayan Buda Adnyana. Tak lama kemudian keduanya lemas tak sadarkan diri.
Melihat kondisi tersebut, I Ketut Juliawan bergegas masuk untuk menolong, namun ia pun mengalami nasib serupa dan ikut lemas.
Seorang pekerja lain, Anak Agung Putu Rimbawan, berusaha menolong ketiganya tetapi ia juga merasakan sesak napas. Beruntung, ia berhasil ditarik keluar oleh warga setempat dan segera dilarikan ke Puskesmas Susut 1.
Sementara itu ketiga korban yang masih di dalam bak tidak dapat diselamatkan lantaran sempitnya lubang bak penampungan air dan terbatasnya sarana untuk evakuasi korban.
Dengan bantuan ekskavator yang dipinjam dari warga sekitar dan dibantu aparat kepolisian, BPBD dan masyarakat, ketiga korban akhirnya berhasil dikeluarkan dan dibawa ke RSUD Bangli. (Dayu Swasrina/Balipost)