
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemkot Denpasar melalui Dishub mulai melakukan tes operasional shuttle bus listrik di Sanur. Pada tahap awal akan disiapkan 6 bus hingga akhir tahun operasional akan mencapai 12 unit.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan, Jumat (1/8) mengatakan, sebanyak 6 unit bus dengan kapasitas 11 orang disiapkan untuk itu dengan headway (selang waktu atau jarak antar kendaraan) setiap 15-20 menit. Dari 11 kapasitas, seat penumpang hanya disiapkan untuk 9, 1 sopir dan 1 kondektur. “Disiapkan 12 bus tapi sampai pertengahan September ini baru 6 unit,” ujarnya.
Rutenya simpang Segara Ayu – sentral parkir Mertasari (PP). Sebagai pengelola adalah Desa Adat Intaran melalui Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA). “Hanya pengetesan bukan untuk uji coba operasional layanan,” tandasnya.
Saat ini pihaknya tengah mematangkan operasional bus listrik. Sehingga terkait operasional pengelolaan bus listrik diserahkan ke Bupda. “Namun infrastruktur layanannya kita yang siapkan,” ujarnya.
Begitu juga dengan harga tiket juga tengah dirancang. Namun menurutnya harga tiket nantinya akan bervariasi baik untuk pekerja, karyawan, wisatawan, umum, dan sebagainya. “Nanti saya cek lagi untuk detailnya karena kan detailnya dikelola Bupda,” tandasnya.
Sriawan menjelaskan shuttle bus listrik merupakan salah satu program penataan sistem transportasi yang terintegrasi di wilayah sanur. Tujuan layanan shuttel bus ini adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di kawasan Sanur, khususnya di Jalan Danau Tamblingan sehinggga mampu mewujudkan kawasan yang rendah emisi.
Selain itu menurutnya program ini memberikan solusi bagi usaha yang tidak memiliki ruang parkir karyawan agar menggunakan layanan ini untuk karyawannya sehingga tidak ada yang parkir di badan jalan.
Angkutan ini memberikan layanan tidak hanya bagi wisatawan tapi juga masyarakat lokal yang berkunjung ke kawasan Sanur untuk memudahkan perpindahan ke obyek yang lain disekitarnya. “Dan layanan ini terintegrasi dengan layanan BRT angkutan Trans Metro Dewata yang melintasi Sanur dan sekitarnya,” ujarnya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut Bendesa Adat Intaran I Gusti Agung Alit Kencana enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan bahwa pengelolaan bus listrik akan dikelola Bupda Intaran. (Citta Maya/Balipost)