Antrian kendaraan didominasi truk di areal Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (30/7) siang. Cuaca buruk sejak dua hari ini mengakibatkan penundaan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang beberapa kali. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Konektivitas penyeberangan Pulau Bali ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk sejak dua hari ini mengalami buka tutup penyeberangan. Penundaan penyeberangan sejak Selasa (29/7) ini dipicu angin kencang disertai gelombang tinggi di Selat Bali yang membahayakan kapal berlayar.

Tercatat sudah lebih dari tiga kali dilakukan penundaan hingga Rabu (30/7) siang. Kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa masih menumpuk di areal Pelabuhan hingga keluar sekitar setengah kilometer didominasi kendaraan barang.

Angin yang berhembus kencang di jalur lintasan kapal terjadi sejak dua hari belakangan ini. Tercatat sudah empat kali penundaan dilakukan dengan waktu paling lama 3 jam pada Selasa (28/7) dini hari dan siang, berlanjut pada Rabu (30/7) dinihari dilakukan penundaan pada pukul 00.30 WITA dan dibuka kembali pada pukul 01.30 WITA.

Baca juga:  Minimarket dan Toko Daging di Sanur Terbakar

“Siang ini juga kembali ditunda, kami himbau agar para pengguna jasa untuk bersabar karena ini berkaitan dengan keselamatan. Penundaan dikarenakan cuaca buruk angin kencang dan gelombang tinggi,” kata GM ASDP Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, Rabu (30/7) siang.

Untuk di Pelabuhan Gilimanuk masih terjadi antrian kendaraan khususnya kendaraan barang dan dari pantauan terakhir hingga di depan Kantor Kelurahan Gilimanuk atau sekitar setengah kilometer dari pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga:  Pelabuhan Gilimanuk Ditata, ASDP akan Relokasi Pedagang di Areal Parkir Dermaga LCM

Jumlah kapal yang beroperasi untuk penyeberangan baik di dermaga MB maupun LCM 26 unit kapal. Disebutkan bahwa di Pelabuhan Gilimanuk relatif lebih cepat untuk bongkar muat dibandingkan dengan Pelabuhan Ketapang, dikarenakan truk-truk yang mendominasi angkutan ke pulau Jawa dominan dengan muatan kosong.

Sehingga bisa dengan cepat dilayani di bawah tonase tertentu melalui dermaga MB. Namun tetap memastikan beban kendaraan. Fokus utama untuk memperlancar konektivitas Jawa-Bali tidak hanya pada percepatan layanan, tetapi juga pada pengutamaan aspek keselamatan dalam setiap pelayaran.

Baca juga:  Dalami Kasus BUMDes Dawan Kaler, Penyidik Kejari Klungkung Periksa Lima Staf Desa

Sementara itu, pada Rabu siang kembali dilakukan penundaan penyeberangan sejak pukul 12.30 WITA. Komandan Pos AL Gilimanuk, Letda Laut Bayu Pato mengatakan penundaan dilakukan kembali dipicu cuaca buruk angin kencang di Selat Bali. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN