Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan, I Made Dedi Darma Saputra. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Proyek penataan tapal batas Kabupaten Tabanan di Banjar Dadakan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, kini telah mencapai progres 38 persen. Sejumlah struktur penting seperti dinding pengaman tanah (TPT) dan pondasi bangunan pos pengamanan sudah mulai rampung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan, I Made Dedi Darma Saputra, menyebutkan bahwa ornamen-ornamen patung tematik yang akan mempercantik tapal batas masih dikerjakan di workshop. “Baru bangunan dasarnya yang selesai, karena ornamen kesenian dan patung sapi sebagai simbol agraris belum bisa dipasang. Nantinya akan dipasang setelah bangunan utama rampung,” terangnya, Jumat (25/7).

Baca juga:  Longsor, Sejumlah Rumah di "Kampung Jawa" Denpasar Ambruk

Dikatakannya, pembangunan tapal batas ini dimulai sejak Mei 2025 dan ditargetkan rampung sebelum HUT Kota Tabanan. Setiap titik penataan dianggarkan sebesar Rp10 miliar dari APBD Kabupaten Tabanan.

Di wilayah Dadakan, pengerjaan meliputi pembangunan senderan di sisi timur dan barat, termasuk struktur pos polisi yang dibangun berdekatan dengan Pura Dalem Dadakan.

“Penataan kawasan tapal batas ini tidak hanya memperindah tampilan pintu masuk, tetapi juga mengangkat simbol-simbol kultural khas Tabanan, seperti seni dan pertanian. Sekarang tapal batas tidak hanya berdiri sendiri, tetapi menyatu dengan lanskap dan identitas lokal,” jelas Dedi.

Baca juga:  Hendak Ambil Bubu, Pemancing Temukan Jasad Orok di Tukad Yeh Sungi

Selain di Dadakan, penataan juga berlangsung di wilayah barat Kabupaten Tabanan, tepatnya di Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat. Di lokasi ini, desain tapal batas dinilai paling ideal karena lahan kanan kiri masih luas dan belum banyak bangunan.

Tapal batas Selabih akan menampilkan bangunan utama berbentuk lumbung serta lumbung anak di kiri dan kanan sebagai representasi kekuatan pertanian Tabanan. Sementara di kawasan Bedugul, pembangunan tapal batas juga dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lahan yang lebih sempit serta keberadaan infrastruktur eksisting. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Kodam Udayana Ajak Masyarakat Perangi Sampah Laut
BAGIKAN