
DENPASAR, BALIPOST.com – Macet parah di jalur Situbondo-Banyuwangi karena antrean kendaraan logistik yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk mulai berdampak pada ketersediaan pasokan produk di Bali.
Salah satu distributor daging ayam potong di Denpasar, I Nyoman Widiarsa, Jumat (25/7), mengaku sudah merasakan tersedatnya pasokan daging ayam yang diambilnya dari Jawa.
Untuk menganggulangi kondisi ini, ia berupaya menambah stok agar ketersediaan barang tetap aman. Untuk itu, dia pun menambah cold storage.
Kondisi ini pun diakuinya sudah berlangsung sejak 2-3 bulan lalu semenjak cuaca buruk. “Semenjak cuaca buruk, kita sudah naikin stok 2-3 kali dari biasanya untuk antisipasi,” terangnya.
Terpisah, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Bali, Sudadi Murtado mengatakan, terganggunya transportasi tentu menganggu distribusi kebutuhan pokok. Terlebih Bali masih banyak mengandalkan pasokan dari Jawa, baik itu kebutuhan pokok hingga kebutuhan upacara.
Saat ini, kata dia, dampaknya belum begitu terasa karena stok masih tersedia. Namun jika terganggunya transportasi terus berlarut, menurutnya, dampak yang terjadi akan sangat menganggu suplai losgistik di pasaran. “Banyak produk yang diambil dari Jawa. Nanti akan sangat terasa sekali dampaknya jika kondisi ini terjadi berlarut-larut,” katanya.
Disinggung produk yang akan sangat terganggu dengan kendala transportasi ini, Sudadi mengatakan, bumbu dapur, beras, minyak dan sebagainya. Seperti bawang merah saat ini harganya melambung mencapai Rp50.000 per kilogram. Selain karena cuaca, ia menduga terkendalanya pasokan juga menjadi penyebab naiknya harga.
Sementara itu dikonfirmasi terkait distribusi logistik, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali, Asinaga Budiman mengatakan, untuk di ritel modern sampai saat ini masih aman. Masih amannya pasokan dikarenakan distributor memiliki stok yang memadai, umumnya sampai 45 hari.
Termasuk saat jalan jebol di Tabanan beberapa waktu lalu, kata dia, juga tidak memengaruhi pasokan di ritel modern. “Kendalanya sama kayak kemarin saat rusaknya jalan. Belum ada konfirmasi dari distributor terkait stoknya berkurang. Kecuali nanti kendalanya sampai berdurasi 2 minggu ga bisa kirim baru ada permasalahan,” imbuhnya.
Sebelumnya, jalur pantura di kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo macet total, bahkan kemacetan mencapai sekitar 39 kilometer dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) hingga hutan Baluran Situbondo. Selain akibat antrean panjang bongkar muat kendaraan logistik penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, kemacetan jalur pantura juga diduga karena ditutupnya jalur Gumitir (Jember-Banyuwangi).
Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember-Banyuwangi ditutup total mulai hari ini hingga dua bulan ke depan untuk kegiatan perbaikan longsoran di jalur tersebut, sehingga arus lalu lintas menuju Banyuwangi dialihkan melewati jalur pantura Situbondo. (Widiastuti/bisnisbali)