Ilustrasi pengguna di Bali sedang memanfaatkan jaringan data Telkomsel. Keberadaan Hyper 5G membuka peluang baru yang dulu terasa jauh. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali, sebagai destinasi wisata, memang sudah terkenal di mancanegara. Namun, kini Bali tak lagi hanya tentang pantai dan pura yang jumlahnya mencapai ribuan hingga dijuluki Pulau Seribu Pura.

Bali akan punya julukan baru, pusat transformasi digital. Dengan massifnya perkembangan digital, Bali menjadi salah satu lokasi yang disasar oleh digital nomad untuk berkantor. Keberadaan investor maupun pengembang di bidang mata uang kripto juga tumbuh subur di Bali. Infrastruktur layanan data Bali boleh dibilang tak kalah jauh dengan Jakarta.

Bahkan, Telkomsel, operator layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, memilih Bali untuk menggelar secara komersil layanan Hyper 5G mereka.

Bukan tanpa alasan Telkomsel memilih Bali sebagai lokasi utama perluasan jaringan 5G. Dalam dunia pariwisata global, Bali dikenal sebagai magnet internasional. Tapi dalam dunia digital, Bali kini menjadi pionir.

Sejak peluncuran Hyper 5G Telkomsel di Kuta, Agustus 2024, jaringan ini telah menjangkau 225 titik hanya di Bali Selatan saja, meliputi Denpasar dan Badung. Di sepanjang jalur padat wisata seperti Kuta–Canggu, Nusa Dua, hingga Renon–Sanur, koneksi 5G bisa dinikmati nyaris tanpa jeda.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, baik untuk masyarakat lokal, UMKM, maupun turis asing,” kata Derrick Heng, Direktur Marketing Telkomsel saat peluncuran Hyper 5G Telkomsel di Kuta pada 23 Agustus 2024.

Suasana peluncuran Telkomsel hyper 5G di Beachwalk Mal, Kuta, Badung pada Jumat (23/8/2024) malam. (BP/Istimewa)

Ketika itu, ia menegaskan bahwa ekspansi Hyper 5G bukan sekadar pengembangan jaringan, tetapi strategi besar memperkuat posisi Indonesia di kancah global. “Dengan Hyper 5G, kami ingin memberdayakan masyarakat, memperkuat UMKM, dan menciptakan konektivitas kelas dunia yang bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan mancanegara di Bali,” jelas Derrick.

Koneksi Cepat, Hidup Tak Lagi Lambat

Baca juga:  Banding Kasus LPD Kedewatan, Jaksa Beber Sejumlah Alasannya

Dengan kecepatan unduh mencapai 239 Mbps, upload 40,4 Mbps, dan ping rendah di kisaran 10 ms, pengalaman online di Bali kini melampaui ekspektasi. Uji coba jaringan di beberapa titik menunjukkan hasil memuaskan—bahkan dalam kondisi mobil bergerak di tengah kemacetan Nusa Dua.

Bagi pelaku usaha, ini adalah perubahan besar. Di Canggu, tempat yang kini menjadi rumah bagi para digital nomad dari seluruh dunia, pelaku UMKM mulai menikmati stabilnya video call internasional dan transaksi daring tanpa hambatan.

Dalam ekspansinya, Telkomsel menawarkan berbagai program dan paket khusus, dalam upayanya mendorong pemanfaatan Hyper 5G sesuai kebutuhan pelanggan, seperti kuota data dua kali lipat lebih banyak dengan tambahan kuota 5G untuk Paket Super Seru 5G bagi pelanggan Telkomsel Prabayar dan Telkomsel Lite, mulai dari harga Rp60 ribu untuk 50 GB, dari yang sebelumnya hanya 25 GB.

Pelanggan baru Telkomsel Halo (pascabayar) yang mendaftar melalui seluruh GraPARI di Bali, juga bisa langsung menikmati pengalaman Hyper 5G Telkomsel melalui bonus kuota data 5G sebesar 15 GB di Paket Halo+ Bold dan 20 GB di Paket Halo+ Supreme.

Sedangkan bagi pelanggan setia Telkomsel Halo, juga tersedia Paket Ekstra Kuota 5G yang dibanderol mulai harga Rp60 ribu dengan kuota data 5G sebesar 50 GB. Pelanggan yang membutuhkan kuota data lebih besar juga dapat memperoleh paket khusus ini melalui aplikasi MyTelkomsel dengan opsi hingga 200 GB.

Pengguna mengakses internet dengan menggunakan Orbit, salah satu produk layanan internet Telkomsel. (BP/Istimewa)

Khusus bagi pelanggan Telkomsel Orbit yang ingin merasakan pengalaman internet Hyper 5G dari rumah ataupun saat bepergian, Telkomsel juga menambahkan Kuota Data Khusus Orbit 5G di ragam pilihan paket data yang tersedia sesuai kebutuhan.

Paket Orbit ini dapat diakses melalui aplikasi MyTelkomsel dengan harga mulai dari Rp260 ribu untuk 200 GB dan tambahan kuota 5G sebanyak 50 GB. Untuk kebutuhan kuota data yang lebih besar, tersedia juga paket dengan kuota hingga 1.000 GB yang ditambah dengan kuota 5G hingga 250 GB. Modem Orbit 5G sendiri dapat diperoleh dari GraPARI terdekat dan mitra outlet Telkomsel.

Baca juga:  Bea Cukai Rancang Cukai Tas Kresek, Optimis Diterapkan Maksimal di Bali

“Kami ingin 5G tidak eksklusif, tapi inklusif. Tidak hanya untuk yang tinggal di pusat kota, tapi juga yang tinggal di kota kecil. Bahkan yang baru mulai merintis,” ujar Mulyadi Indra, GM Consumer Business Telkomsel Bali Nusra.

Denpasar-Badung: Dari Etalase Wisata ke Etalase Teknologi

Dengan total lebih dari 1.000 titik 5G di seluruh Indonesia, Bali tercatat sebagai provinsi dengan penetrasi pelanggan 5G tertinggi: 22%. Denpasar dan Badung tak hanya jadi pusat wisata, tapi kini juga jadi pusat transformasi digital nasional.

Di sanalah pelabuhan, bandara, hotel, hingga UMKM bertemu dalam satu ekosistem yang siap menyambut dunia. Inilah alasan mengapa Telkomsel menyebut dua kota itu sebagai “etalase teknologi digital Indonesia.”

Wilayah Badung dan Kota Denpasar menjadi lokasi utama dengan adopsi 5G tertinggi, masing-masing dengan 136 dan 67 titik 5G aktif saat pertama kali diluncurkan. Kedua wilayah ini menjadi pusat transformasi digital karena kombinasi antara tingginya aktivitas wisata, penetrasi perangkat digital, hingga tingginya kebutuhan international roaming dari turis asing.

Data terbaru yang dirilis Telkomsel, Penyebaran jaringan 5G di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan kemajuan signifikan.

Menurut Erwin Kusumawan, Manager Corporate Communications Telkomsel Jawa Bali, Kamis (24/7), berdasarkan data hingga Juli 2025, total terdapat 230 situs jaringan 5G aktif di kawasan Bali Nusra, dengan Bali menjadi wilayah dengan jumlah situs terbanyak.

Baca juga:  Bisa Dinikmati di Seluruh Indonesia, Layanan VoLTE Naik Ratusan Persen

Dari total 230 situs, Bali menyumbang 223 titik, disusul NTB dengan 5 titik, dan NTT sebanyak 2 titik. Kota Badung dan Denpasar menjadi lokasi dengan konsentrasi 5G tertinggi di Bali, masing-masing dengan 148 dan 74 titik. Sedangkan Tabanan memiliki 1 titik jaringan 5G.

Petugas melakukan pemeliharaan jaringan Telkomsel. (BP/Istimewa)

Di NTB, penyebaran masih terbatas dengan hanya 5 situs yang tersebar di Lombok Barat (1 titik), Lombok Tengah (2 titik), dan Sumbawa Barat (2 titik). Beberapa lokasi penting yang telah tersedia jaringan 5G antara lain Jalan Raya Senggigi dekat KFC, Bandara BIL Micro di Lombok Tengah, dan VIP PIT Building Mandalika.

Sementara itu, NTT memiliki 2 titik 5G yang tersedia di Labuan Bajo, tepatnya di area sekitar Bandara dan Hotel Ayana. Lokasi ini mencakup wilayah wisata strategis seperti Silvia Labuan Bajo dan Pelabuhan Komodo.

Sejak pertama kali Telkomsel memperkenalkan 5G di Indonesia pada Asian Games 2018, jalan panjang itu kini sampai di titik penting: menjadikan konektivitas bukan hanya cepat, tapi juga bermakna. Dan Bali menjadi simbol paling nyata bahwa masa depan itu bukan hanya milik kota besar—tapi juga milik semua orang.

Seperti diakui Maria Fatima Selviana Soi. Ia menggunakan jaringan 5G milik Telkomsel karena bisa diandalkan baik di kota besar, maupun di kota kecil seperti Atambua. “Kalo bisa jangkauan jaringan 5G bisa diperluas sehingga bisa dinikmati hingga kota kecil,” harapnya.

Dari seniman di Ubud yang kini menjual karya lewat NFT, hingga siswa di Buleleng dan Karangasem yang belajar daring tanpa lag, Hyper 5G membuka peluang-peluang baru yang sebelumnya terasa jauh. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN