Wagub Bali, I Nyoman Giri Prasta saat diwawancara seusai ngantor perdana sebagai Wagub Bali, di Kantor Gubernur Bali, Senin (24/2). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek transportasi massal berbasis rel atau Mass Rapid Transit (MRT) di Bali dipastikan tetap jalan. Meskipun Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara telah menyatakan mundur dari proyek tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, Selasa (15/7).

Menurut Giri Prasta, pemerintah daerah akan segera melakukan koordinasi internal untuk memastikan kelanjutan proyek MRT yang selama ini digadang-gadang sebagai solusi kemacetan di Bali.

“Nanti akan kita koordinasikan. Itu salah satu alternatif yang bagus sekali. Dan sekarang kan dengan adanya Danantara dengan ada janjinya antara ini mengkomunikasikan juga tentang MRT. Entah siapa yang nanti akan mengambil itu kan keputusan daripada business to business,” ujarnya.

Baca juga:  Simak Makna dan Simbol dalam Banten Kuningan

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali, termasuk dirinya sebagai Wakil Gubernur, akan menyampaikan perkembangan proyek tersebut langsung kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk mendapat persetujuan dan arah kebijakan.

Lebih lanjut, Giri Prasta menyinggung pentingnya integrasi sistem transportasi di Bali. Tidak hanya melalui darat tetapi juga laut. Ia memaparkan gagasan tentang tol laut, bukan dalam bentuk jalan fisik di atas laut, melainkan layanan transportasi laut berbasis kapal modern yang menghubungkan berbagai titik strategis di Bali.

Baca juga:  Nataru, Okupansi Hotel di Denpasar Capai 90 Persen

“Termasuk tol laut loh, bukan yang mati saja. Artinya begini, kalau kita berbicara masih tol laut itu, bukan kita membuat jalan di laut, tidak. Artinya tol laut itu ada sarana prasarana boat besar atau kecil yang berkualitas bagus. Misalkan turun dari Bandara Ngurah Rai, dia tidak lagi ke jalan aspal. Dia langsung dari boat ini misalkan ke Canggu, ke Seminyak. Kan tidak lagi menggunakan fasilitas jalan raya,” ujarnya.

Menurutnya, konsep tol laut ini juga bisa mendukung pengembangan kawasan-kawasan wisata baru seperti Amed di Karangasem. “Misalkan nanti di Amed. Dari bandara dia harus ada tol lautnya ini langsung ke Amed, bukan pakai jalan darat,” ucapnya.

Baca juga:  Edarkan Narkotika, Turis Rusia Ditangkap

Giri Prasta menegaskan bahwa pengembangan transportasi di Bali harus terintegrasi dan menjadi bagian dari visi besar untuk menjadikan Bali sebagai provinsi yang lebih baik dan maju secara infrastruktur.

“Bali ini harus terintegrasi. Dan kami pastikan kita akan buat Bali ini lebih baik dari sekarang dan kami akan buktikan Koster-Giri ini untuk Provinsi Bali yang kita cintai bersama,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN