
DENPASAR, BALIPOST.com – Peminat jalur prestasi pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 ke SMP negeri belum merata. Salah satu penyebabnya karena tahun ini ranking kelas tidak digunakan lagi.
SMP Negeri dengan sisa kuota terbanyak dari tiga jalur selain domisili yaitu SMPN 12 Denpasar sebanyak 347, SMPN 4 sebanyak 345 , SMPN 2 sebanyak 287. Kepala SMPN 12 Denpasar Titik Farniati, Senin (14/7) menyampaikan, sisa kuota untuk jalur domisili yaitu 347 sedangkan kuota awal jalur domisili sesuai juknis adalah 189.
Ia mengaku, di SMPN 12 Denpasar untuk kedua jalur yaitu prestasi dan mutasi memang minim peminat setiap tahunnya. “Jadi untuk kedua jalur tersebut banyak mencari ke sekolah sekolah yang dianggap favorit seperti SMPN 1, 3, dan 10,” ungkapnya.
Menurutnya salah satu penyebab minimnya peminat jalur prestasi terutama akademik salah satunya karena tidak ada lagi dari prestasi ranking kelas. “Prestasi ranking kelas tahun ini tidak digunakan lagi,” ujarnya.
Prestasi akademik yang digunakan adalah kejuaraan pada lomba-lomba seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), lomba matematika, IPA, dll. Meski demikian, mengingat SMPN 12 terletak di daerah yang termasuk padat penduduk, maka kuota selalu terpenuhi, bahkan banyak yang tidak lolos masuk di SMPN 12 sehingga akhirnya melanjutkan ke sekolah swasta.
Sebelumnya Kepala SMPN 3 Denpasar menyayangkan, Kepala SMPN 3 Denpasar Nengah Sujani mengatakan bahwa pelamar di SMPN 3, 6, dan 1 Denpasar jalur prestasi paling banyak peminat. “Untuk pemenang- pemenang juara 1,2,3 di berbagai kompetisi biasanya memilih melamar di SMPN 3 Denpasar,” ujarnya.
Dengan tingginya minat jalur prestasi masuk SMPN 3 Denpasar, menurutnya orang tua perlu jeli melihat peluang jalur prestasi agar dapat diterima. Durasi waktu pendaftaran selama 3 hari menurutnya memberi peluang bagi orang tua untuk mencabut berkas di sekolah yang dilamar jika kemungkinan diterima, kecil. Namun pencabutan berkas dan melamar ulang di sekolah lain hanya berlaku satu kali.
“Kenapa harus numplek di SMPN 3 padahal ada sekolah negeri lain banyak yang kekurangan prestasi seperti di SMPN 17 Denpasar,” ungkapnya. (Citta Maya/Balipost)