
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Memasuki hari kelima, Senin (7/7), pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan akan memperluas 10 hingga 30 mil.
Rencana perluasan jangkauan pencarian korban kapal tenggelam ini seiring temuan jenazah laki-laki yang diduga kuat salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
“Temuan (mayat seorang laki-laki hari ini) akan menjadi evaluasi kami dalam proses pencarian korban, yang nantinya pencarian di permukaan akan diperluas,” kata Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Surabaya Laksamana Pertama TNI Endra Hartono dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (6/7).
Jenazah berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan sekitar pukul 10:41 WIB berjarak sekitar 6 mil dari titik lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada Rabu (2/7) lalu.
Mayat yang belum diketahui identitasnya itu dalam kondisi tengkurap menggunakan kaos berwarna biru navy dan celana pendek.
Pertama kali ditemukan oleh KRI Pulau Fanildo ketika melaksanakan tugas survei bawah laut dan terdeteksi jenazah, selanjutnya dievakuasi KRI Tongkol.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto menyampaikan bahwa mayat yang ditemukan pada hari ini masih dilakukan identifikasi dan nantinya akan disampaikan langsung oleh tim identifikasi korban bencana atau disaster victim identification (DVI) Biddokkes Polri.
“Untuk kejelasan detail antem mortemnya, rekan-rekan DVI nantinya yang akan merilis,” katanya.
Pada Minggu (6/7) sore, jenazah laki-laki juga ditemukan oleh nelayan di perairan Tapak Guo Banyuwangi (wilayah selatan Selat Bali) dan selanjutnya dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan identifikasi.
Dengan ditemukannya dua orang korban meninggal diduga korban KMP pada hari keempat pencarian, jumlah korban meninggal bertambah menjadi delapan orang. Selain itu, 30 orang ditemukan selamat dan 27 orang masih dalam pencarian. (kmb/balipost)