
BANGLI, BALIPOST.com – Aktivitas pendakian di Bukit Abang mengalami penurunan sejak Mei lalu. Padahal, saat ini seharusnya menjadi puncak musim ramai pendakian karena bertepatan dengan liburan sekolah.
Ketua Pokdarwis Abang Erawang Nengah Suratnata mengungkapkan penurunan mencapai sekitar 50 persen. “Penurunan terjadi karena cuaca dingin, gerimis, dan kabut, jadi orang enggan untuk naik,” ujar Suratnata Minggu (6/7).
Pada musim liburan sekolah biasanya Bukit Abang didatangi 50 hingga 150 pendaki per hari, bahkan lebih ramai pada hari Minggu. Namun, di musim libur sekolah tahun ini, jumlah pendaki merosot.
Meski demikian, pada Minggu ini, aktivitas pendakian kembali menggeliat. Pihaknya mencatat ada sekitar 115 pendaki yang mendaki karena cuaca cerah.
Suratnata mengatakan, para pendaki saat ini semakin cerdas dalam merencanakan perjalanan. Banyak yang telah memiliki kontak pengelola untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi cuaca. Pengelola Bukit Abang pun sangat proaktif dalam memberikan pembaruan cuaca.
“Kami selalu menginfokan cuaca. Kalau memang cuaca tidak bagus, kami biasanya sarankan agar lebih baik ditunda saja pendakiannya,” ujarnya.
Pengelola selama ini mencatat bahwa sebagian besar pendaki merupakan warga lokal Bali. Bukit Abang menjadi salah satu destinasi favorit pendaki karena terletak pada ketinggian yang mencapai 2152 MDPL. Jauh lebih tinggi dari Gunung Batur. Dari puncak Bukit Abang, pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Rinjani di Lombok secara lebih penuh tanpa terhalang. Selain itu, ke arah barat, pendaki juga dapat menyaksikan keindahan Gunung Batur dan Gunung Batukaru.
Mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, Suratnata mengimbau para pendaki untuk selalu memastikan kondisi cuaca sebelum mendaki. Pihaknya juga menekankan pentingnya tidak memaksakan diri untuk mendaki jika sudah disarankan untuk menunda. Pendaki juga diharapkan memperhatikan kesiapan peralatan pendakian, salah satunya membawa air hangat.
Meski tidak ada penutupan jalur pendakian, pengelola dengan tegas menyarankan penundaan jika cuaca sangat buruk. “Kalau cuaca buruk, kami sarankan tunda saja. Tunggu cuaca bagus, kalaupun sudah beli tiket boleh dikembalikan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/Balipost)