
JAKARTA, BALIPOST.com – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 akan menitikberatkan pada pentingnya memberikan waktu luang berkualitas bagi anak-anak untuk bermain bersama orang tua tanpa menggunakan gawai.
“Kita ingin mengajak anak-anak bermain bersama orang tua tanpa gawai,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (4/7).
Ia menjelaskan bahwa peringatan HAN akan diselenggarakan secara desentralisasi atau mendekatkan kepada anak-anak di seluruh Indonesia. Pendekatan ini menitikberatkan pada pentingnya memberikan waktu luang berkualitas bagi anak-anak untuk bermain bersama orang tua tanpa menggunakan gawai.
Menteri PPPA menyampaikan bahwa seluruh sekolah di berbagai daerah diharapkan dapat melaksanakan peringatan HAN dengan kegiatan utama berupa permainan yang mengalihkan perhatian anak dari layar digital.
Upaya ini penting mengingat salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan, termasuk kekerasan seksual adalah pola asuh dalam keluarga, penggunaan gawai yang tidak bijak, dan lingkungan.
“Hampir sebagian besar kekerasan terhadap anak, khususnya yang dilakukan oleh anak merupakan hasil dari meniru konten di media sosial. Ditambah dengan tantangan masyarakat kita yang semakin abai. Melalui salah satu program KemenPPPA, yaitu Ruang Bersama Indonesia kami mencoba mengikat kembali solidaritas dan empati masyarakat. Kami tidak ingin terus-menerus menjadi pemadam kebakaran ketika terjadi kekerasan,” kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.
Karena itu, pihaknya menilai pentingnya upaya pencegahan sejak dini, terutama dari lingkup keluarga, penggunaan gawai, hingga pengaruh lingkungan sekitar. (Kmb/Balipost)