Sejumlah kapal tangkap ikan di Pengambengan nampak tambat di kolam labuh pelabuhan lantaran cuaca buruk sejak pekan lalu. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini di perairan Bali membuat para nelayan Pengambengan tak melaut. Nelayan perahu selerek yang biasa melaut hingga di perairan Tabanan dan Nusa Dua ini sudah sepekan memilih libur dan memanfaatkan waktu untuk memperbaiki perahi maupun alat tangkap.

Aktivitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan yang biasanya sejak pagi sangat ramai, belakangan lengang. Seperti yang terlihat Minggu (29/6) aktivitas di Pelabuhan yang akan dikembangkan menjadi sentra pelabuhan ikan tersebut nampak sepi.

Baca juga:  Berkat KUR BRI, Penjahit dan Perajin Kayu Berhasil Kembangkan Usaha

Perahu-perahu selerek juga berjejer bersandar memenuhi di sekitar dermaga kolam labuh.

Namun beberapa nelayan tradisional jukung fiber masih melaut namun jaraknya tidak terlalu jauh seperti selerek.

“Angin kencang dan gelombang tinggi sejak pekan lalu, tidak melaut. Kalaupun memaksakan melaut belum juga ada ikan,” ujar Yahya, seorang pengurus perahu selerek.

Dengan kondisi libur melaut ini, dimanfaatkan untuk para ABK untuk memperbaiki jaring alat tangkap maupun membersihkan mesin dan geladak kapal.

Baca juga:  Operasional KTT G20, AHM Siapkan 20 Kendaraan Listrik

Aan salah seorang nelayan tradisional di Pengambengan mengatakan cuaca tak menentu belakangan ini banyak nelayan yang memilih tidak melaut. Menunggu cuaca kembali normal dan ombak tidak tinggi.

Beberapa ada yang melaut namun juga dekat dan tidak sampai ke perairan dalam. Kendala cuaca ini biasa dirasakan oleh para nelayan saat di tengah laut.

Namun kondisi akhir-akhir ini ombak sangat tinggi dan berisiko. “Ada yang tetap melaut tapi tangkapan sedikit, kalau selerek kebanyakan tidak melaut,” katanya. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  2019, Pemprov Bali Ambil Alih Pengelolaan PPI Sangsit
BAGIKAN