
TERNATE, BALIPOST.com – Kinerja Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) yang masih lemah dalam pengungkapan kasus dugaan korupsi bakal dilakukan evaluasi.
“Pasti akan dievaluasi, saya akan lihat. Kalau di daerah yang perkara korupsinya (sedikit pengungkapan) mohon maaf saya akan betul – betul menekankan pada perkara korupsi, kalau perkara korupsinya tidak ditangani atau sedikit, ya saya akan evaluasi,” kata Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin, dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (18/6).
Burhanuddin menyampaikan kedatangannya ke bumi Moloku Kie Raha dalam rangka mengunjungi jajaran kejaksaan, baik Kejati Malut maupun jajaran Kejari Kabupaten/Kota. Ia ingin melihat sejauh mana penanganan sejumlah kasus-kasus korupsi yang ditangani.
“Kedatangan saya di sini saya mau melihat teman-teman Adhyaksa disini. Saya ingatkan ayo kita tingkatkan kinerja kita, kita sadar bahwa masyarakat sangat mengharapkan bahwa penegasan dan keadilan itu harus merata. Tentunya kita menekankan pada teman-teman bahwa mari sama-sama kita jaga marwah kejaksaan,” ujarnya.
Didampingi Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapsupenkum) Harli Siregar, dia menjelaskan salah satu tujuan penindakan kasus korupsi adalah memulihkan keuangan negara yang diselamatkan dari tangan-tangan jahil.
“Yang menjadi titik persoalan saya adalah banyaknya kerugian negara yang diselamatkan setidaknya berapa sih jumlah perkara korupsi yang ditangani berapa jumlah kerugian negara yang ditangani, walaupun kita sadar bahwa daerah kecil, yang pasti keuangannya temukan, tangkap dan selesaikan,” jelasnya.
“Untuk itu saya sangat mengharapkan bahwa penegasan dan keadilan itu harus ada. Tentunya kami selalu menekankan pada teman-eman untuk menjaga marwah kejaksaan,” tandas Burhanuddin. (kmb/balipost)