
JAKARTA, BALIPOST.com – TNI, Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) diperintahkan untuk menelusuri teror bom yang melanda pesawat Saudi Airlines.
“Temuan ini telah diteruskan kepada jajaran TNI, Polri, dan BNPT untuk melakukan pendalaman lanjutan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi (OEJN),” kata Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan (BG) di kantor Menko Polkam, Jakarta, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (17/6).
Pria yang akrab disapa BG ini juga memastikan seluruh proses evakuasi penumpang Saudi Airlines berjalan dengan kondusif. “Proses evakuasi di Bandara Kualanamu Medan berlangsung aman dan tertib tanpa ada korban jiwa,” kata BG.
Pesawat Boeing 777-300er milik maskapai Saudi Airlines yang membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta, mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Selasa.
Pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 tersebut memiliki rute penerbangan Jeddah – Bandara Soekarno-Hatta.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa ada ancaman bom yang dikirimkan melalui email. Atas kabar itu, pihak bandara menginformasikan kepada pilot maskapai Saudi Airlines yang sedang melaksanakan penerbangan agar mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu.
Adapun kronologis pendaratan darurat pesawat Saudi Airlines di Bandara Kualanamu adalah pesawat Saudi Airlines menghubungi menara Bandara Kualanamu guna melaksanakan pendaratan darurat pukul 10.35 WIB.
Kemudian, pesawat Saudi Airlines mendarat di Bandara Kualanamu Deli Serdang Pukul 10.44 WIB. Dilakukan proses evakuasi atas seluruh penumpang yang diturunkan dari dalam pesawat Saudi Airlines pukul 11.50 WIB.
Dilaksanakan arahan penanganan dipimpin oleh Danlanud Suwondo Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak pukul 11.35 WIB. Pesawat mendapatkan pengecekan oleh Tim Penjinak Bahan peledak (jihandak) Polda Sumatera Utara pukul 11.36 WIB.
“Iya ini lagi proses pengecekan,” kata Komite Operator Penerbangan (AOC) Bandara Kualanamu Deli Serdang Rahmat Iskandar. (Kmb/Balipost)