
AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Kastala, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem kembali melaksanakan upacara Usaba Sambah di Pura Puseh desa adat setempat, pada Senin (16/6).
Upacara yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini merupakan wujud syukur kepada Ida Hyang Widhi Wasa atas segala keberlimpahan yang dilimpahkan selama ini.
Bendesa Adat Kastala I Nyoman Ganti, mengungkapkan Tradisi Ngusaba Sambah yang berlangsung di Desa Kastala, merupakan praktik kebudayaan. Tradisi ini diadakan secara tahunan dan melibatkan berbagai upacara keagamaan yang merayakan hubungan antara masyarakat dengan kekuatan spiritual. “Usaba Sambah ini merupakan upacara terbesar di Desa Adat Kastala,” ucap Ganti.
Ganti mengatakan, Usaba Sambah memiliki makna mendalam yang tercermin dalam pelaksanaannya. Istilah “usaba” yang berarti perayaan, menunjukkan bahwa acara ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan waktu untuk mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan atau Ida hyang Widhi Wasa dan alam semesta.
“Dengan segala keberlimpahan, kekuatan, kesehatan sekala lan niskala yang diberikan Ida hyang Widhi Wasa, makanya sebagai wujud syukur itu, maka dilaksnakan lewat upacara Usaba Sambah ini,” katanya.
Dalam Usaba Sambah dipentaskan Tari Solah Bedil yang merupakan kolaborasi tarian Belanda dengan tarian yang ada di Desa Adat Kastala.
“Tarian ini juga berkaitan dengan wilayah Kastala ada di perbatasan sebagai penjaga teritorial kita di Desa Adat Kastala ini dari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Dalam usaba juga digelar perang api. “Ini merupakan keunikan dari Desa Adat Kastala untuk mengunci ketangguhan yang dimiliki oleh prajurit Desa Adat Kastala. Di catus pata ada perang pelepah pisang untuk melatih kekebalan tubuh agar fisiknya mereka kuat,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)