Kolam Labuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara yang akan dikembangkan dan menjadi salah satu PSN tahun ini. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana, menunjukkan progres. Setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), proyek ini segera memasuki tahap tender. Kabar ini terungkap setelah Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, melakukan pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

PSN ini diharapkan akan membawa perubahan besar bagi PPN Pengambengan, dan Jembrana pada umumnya. Area pelabuhan akan diperluas secara signifikan menjadi 60 hektar, jauh lebih besar dari luas saat ini yang hanya 13,5 hektare.

Selain itu, luas kolam labuh juga akan bertambah menjadi 72,5 hektare, lebih dari dua kali lipat dari luas sebelumnya yang hanya 30 hektar. Proyek ini juga mencakup reklamasi seluas 37 hektare yang akan digunakan untuk industri pengolahan ikan.

Baca juga:  Bupati Suwirta Serap Aspirasi Masyarakat Nusa Penida

Bupati I Made Kembang Hartawan, kepada Balipost belum lama ini mengatakan, kesiapannya untuk menyukseskan proyek ini. Bupati Kembang juga mengaku sudah dipanggil dan menghadap langsung ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

“Diharapkan dimulai pada bulan Oktober tahun ini. Paling lambat hari ini sedang proses finalisasi desain, setelah itu akan ada tender. Masalah anggaran sudah disiapkan, sudah disiapkan tahap pertama. Astungkara 2027 akhir sudah selesai dan PPN Pengambengan Pelabuhan Nusantara sudah bisa digunakan,” terangnya.

Terkait rencana pemindahan kapal dari Benoa ke Jembrana, Bupati mengungkapkan bahwa rencana ini sudah ada sejak tujuh tahun lalu. Saat dirinya menjabat Wakil Bupati Jembrana.

Baca juga:  Dianggap Sebar "Hoax" Tentang Gubernur Koster, Dua Pemilik Akun Medsos Dilaporkan ke Polda Bali

“Ketika memang ada rencana untuk merevitalisasi Pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan kapal pesiar, saat itu saya sempat menyampaikan bagaimana pelabuhan ikan bisa dipusatkan di Kabupaten Jembrana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kembang menjelaskan bahwa sosialisasi kepada pemerintah daerah sudah dilakukan sejak lama, namun sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

“Setelah Pelabuhan selesai (2027), tahap berikutnya bagaimana memindahkan kapal-kapal ikan Benoa yang ada di sana untuk bisa ditampung oleh kolam labuh PPN Pengambengan,” tambahnya.

Ia berharap kehadiran PSN PPN Pengambengan ini akan memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya memberikan catatan-catatan kritis agar proyek ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam memanfaatkan sumber daya lokal dan mempertahankan nelayan tradisional. Pihaknya juga sangat konsen bagaimana lingkungan masyarakat di sekitar bisa beradaptasi dengan kondisi yang baru. Bupati memahami hal ini akan ada dampak plus minus, tetapi Bupati Kembang optimis banyak dampak positif yang didapatkan. “Pergerakan ekonomi terjadi, investasi akan tumbuh, dan lain-lainnya,” pungkasnya.

Baca juga:  Golkar Rekomendasikan Sugawa Korry Calon Bupati Buleleng

Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pengambengan masuk menjadi salah satu PSN yang akan dikerjakan tahun ini. Di Bali, baru PPN Pengambengan yang sudah dipastikan akan mulai dikerjakan tahun ini. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN