I Komang Adi Sudarta. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025 diperingati sebagai simbol bangkitnya semangat nasionalisme dan perjuangan bangsa Indonesia. Peringatan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dalam mengenang perjuangan para pahlawan.

Pada tahun ini, Indonesia merayakan peringatan Harkitnas ke-117. Ketua Karang Taruna Kabupaten Gianyar, I Komang Adi Sudarta, S.P., mengatakan momentum Kebangkitan Nasional ini harus dimaknai sebagai ajakan untuk merevitalisasi semangat kebangsaan dalam konteks kekinian. Generasi muda tidak cukup hanya melek digital, namun harus memiliki digital wisdom, yakni kemampuan menggunakan teknologi secara bijak dan beretika. “Kita tidak cukup hanya bangga pada warisan budaya, kita harus mampu mengolahnya menjadi kekuatan ekonomi kreatif dan identitas global yang membanggakan,” tandasnya, Selasa (20/5).

Baca juga:  Mengubah Pola Generasi Muda pada Sektor Pertanian

Sebagai pemuda Gianyar, I Komang Adi Sudarta mengakui tantangan kita bukan hanya menjaga, tetapi mentransformasikan potensi lokal menjadi kekuatan global. Strateginya harus dimulai dari capacity building pemuda di tingkat akar rumput. Seperti, pelatihan keterampilan digital, literasi media, penguatan ekonomi kreatif berbasis desa, hingga kolaborasi aktif dengan pemerintah dan sektor swasta.

Lebih dari itu, generasi muda juga harus mengambil peran dalam menjaga iklim demokrasi yang sehat, menjadi jembatan antargenerasi, serta merawat semangat gotong royong yang menjadi inti dari keberadaan Karang Taruna dan organisasi kepemudaan lainnya.

“Kebangkitan nasional hari ini adalah panggilan bagi kita untuk tidak hanya mengenang, tetapi melanjutkan. Tidak hanya memuliakan masa lalu, tetapi merancang masa depan. Karena bangsa yang besar bukan hanya bangsa yang menghormati pahlawan, tetapi juga bangsa yang mempersiapkan generasinya untuk menjadi pahlawan pada zamannya,” tegasnya.

Baca juga:  RPH Temesi Segera Dihibahkan ke Pemkab Gianyar

Sementara itu, Ketua BEM Universitas Warmadewa (Unwar), I Kadek Prasetia Danan Jaya, mengatakan melalui Harkitnas generasi muda Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan di era globalisasi dan digitalisasi. Saat ini, menurutnya generasi muda menghadapi tantangan baru di luar sana, yaitu dalam konteks globalisasi dan digitalisasi. Mereka harus mampu beradaptasi dan berkembang di tengah kemajuan teknologi yang begitu cepat.

Generasi muda memiliki kesempatan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat, namun di sisi lain era digitalisasi ini juga bisa mengancam masa depan mereka. Apalagi dengan munculnya kecerdasan buatan yang mengambil alih beberapa jenis pekerjaan.

Baca juga:  SYC, Siapkan Generasi Cerdas Spiritual

Tantangan lainnya datang dari dampak globalisasi yang kini menjadi salah satu ancaman yang kita hadapi. Di mana, nilai-nilai luhur kita mulai dilupakan, dan generasi muda terpengaruh oleh budaya asing, bahkan melupakan sejarah bangsa kita sendiri. Oleh karena itu, Harkitnas menjadi tonggak penting yang menunjukkan semangat perjuangan Indonesia untuk mengusir penjajah. Dengan demikian, di hari bersejarah ini generasi muda diharapkan dapat bersaing menghadapi pengaruh globalisasi dengan menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai luhur Pancasila, serta dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri dan memanfaatkan teknologi terkini.  (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN