
DENPASAR,BALIPOST.com – Bali dikenal dengan kekayaan seni dan budayanya, termasuk beragam jenis gamelan yang masih hidup hingga kini. Salah satu yang tergolong langka dan sakral adalah Gamelan Gambang.
Tidak banyak masyarakat yang tahu, gamelan ini tidak bisa dimainkan sembarangan—hanya hadir di momen-momen spiritual yang sangat penting.
Berikut 5 fakta menarik tentang Gambelan Gambang yang wajib kamu tahu:
1. Termasuk Gamelan Tertua di Bali
Gambelan Gambang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-9 hingga ke-10 Masehi. Ini menjadikannya salah satu gamelan tertua di Bali, jauh lebih tua dari jenis gamelan Gong Kebyar yang kini lebih populer. Keberadaan gamelan ini dikaitkan dengan masa kerajaan Bali Kuno.
2. Hanya Digunakan Saat Upacara Pitra Yadnya
Berbeda dengan gamelan lain yang bisa dimainkan dalam berbagai konteks pertunjukan, Gambelan Gambang hanya muncul dalam upacara Pitra Yadnya, yaitu upacara kematian atau penyucian roh leluhur. Karena itu, gamelan ini dianggap sangat sakral dan tak boleh dimainkan sembarangan.
3. Dianggap Warisan dari Makhluk Halus
Ada cerita menarik di balik asal muasal gending (lagu) gambang. Konon, gending-gending tersebut berasal dari lontar milik wong gamang, yaitu makhluk halus yang memberikan ilham kepada manusia dalam menciptakan melodi sakral ini. Sebelum dimainkan, pemain biasanya menghaturkan sesajen sebagai bentuk penghormatan.
4. Bilahnya Terbuat dari Kayu, Bukan Logam
Berbeda dengan sebagian besar gamelan Bali yang menggunakan bilah dari perunggu, Gambelan Gambang menggunakan bilah dari kayu keras seperti cempaka atau jati. Suaranya pun berbeda—lebih lembut dan beresonansi mistis, seakan membawa pendengarnya masuk ke dimensi spiritual.
5. Mulai Langka dan Terancam Punah
Karena fungsinya yang sangat khusus dan jarang digunakan, generasi muda kini mulai melupakan cara memainkan Gambelan Gambang. Padahal, gamelan ini merupakan bagian dari warisan budaya tak benda yang sangat berharga dan perlu dilestarikan. (Pande Paron/balipost)