
MANGUPURA, BALIPOST.com – Puluhan ribu krama Jimbaran yang mengiringi Ida Bhatara Dewa Ayu mapinton ke Pura Uluwatu kembali ke Pura Ulun Swi pada Senin (12/5).
Rombongan puluhan ribu warga ini tiba di Jimbaran sekitar pukul 09.00 WITA.
Setiba di Pura Ulun Ida Sasuhunan katurang banten pemendak.
Selanjutnya Jumat (16/5) akan kembali dilaksanakan upacara “Tegak Petoyan” yang diisi dengan pementasan Tari Calon Arang.
Menurut salah seorang warga Jimbaran yang ikut dalam prosesi Mapinton di Pura Luhur Uluwatu, Kade Toya Asmara, setelah upacara dan ngaturang sembah sempat turun hujan. Konon ini merupakan berkah dari Ida Bhatara.
Meski dalam suasana hujan tidak menyurutkan warga untuk Ngiring sesuhunan dari Pura Uluwatu ke Pura Parerepan Desa Adat Pecatu.
Pada malam harinya di lapangan Desa Pecatu dilaksanakan pementasan Tari Calon Arang.
“Meski diguyur hujan warga tetap semangat Ngiring Sesuhunan dari Pura Uluwatu menuju Pura Parerepan,” ujar pria yang akrab disapa Dek Jim tersebut.
Sementara itu, warga yang kerauhan dalam prosesi Ngunying atau Ngurek juga sangat banyak dengan masing-masing memegang keris.
Situasi ini membuat suasana semakin magis mengiringi prosesi yang sangat sakral ini.
Menurut Ketua Panitia, Nyoman Sudana tidak kurang dari 35 ribu warga mengiringi prosesi ini. Jumlah warga juga hampir sama saat iring-iringan kembali menuju Jimbaran.
Prosesi Mapinton Dewa Ayu ini dilaksanakan berdasarkan pemuus atau pawisik sesehunan. Pernah cukup lama hampir 7 tahun tidak dilaksanakan dikarenakan tidak ada pamuus dari Ida Bhatara. (Sugiadnyana/balipost)