Pukul 14.30 WITA, Minggu (11/5), iring-iringan yang terdiri dari puluhan ribu krama Desa Adat Jimbaran tiba di Pura Luhur Uluwatu. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pukul 14.30 WITA, Minggu (11/5), iring-iringan yang terdiri dari puluhan ribu krama Desa Adat Jimbaran tiba di Pura Luhur Uluwatu.

Mereka berjalan kaki dari Pura Parerepan, Pecatu sekitar pukul 12.30 WITA setelah sebelumnya sempat beristirahat di kawasan itu mulai pukul 09.30 WITA.

Selanjutnya, Ida Bhatara Dewa Ayu akan melakukan prosesi mapinton dan masucian di Pura Luhur Uluwatu.

Baca juga:  Hutan Mangrove Tuwed Dicemari Bangkai Ayam 

Perjalanan dari Pura Ulun Swi Jimbaran menuju Pura Luhur Uluwatu memerlukan waktu 8,5 jam. Para pengiring yang diperkirakan mencapai 35 ribu lebih warga ini melakukan perjalanan dengan 2 tahapan. Tahap satu dari Pura Ulun Swi ke Pura Parerepan di Desa Pecatu dan tahap kedua dari Pura Parerepan ke Pura Luhur Uluwatu.

Sepanjang perjalanan, warga yang tidak ikut dalam prosesi tampak menyiapkan minuman ringan secara gratis bagi para krama.

Baca juga:  Dari Bentrok di Sesetan Picu Kulkul Bulus hingga Laporan Terhadap Roy Suryo

Seperti di kawasan depan Pasar Simpangan dan Simpang Puri Gading dan lainnya.

Petugas pecalang juga terpantau mengarahkan kendaraan agar tidak melalui jalur yang dilewati iring-iringan yang cukup panjang ini.

Ketua Panitia, I Nyoman Sudana mengatakan prosesi iring-iringan atau mepeed sudah berjalan dengan lancar. Diperkirakannya lebih dari 35 ribu warga mengikuti jalannya prosesi sakral terebut dengan panjang iring-iringan sekitar 7 km.

Setelah prosesi Mepinton atau Mesuci di Pura Uluwatu akan dilanjutkan dengan Calonarang yang dilaksankan di Lapangan Desa Pecatu.

Baca juga:  TPS3R dan TPST Diragukan Jadi Solusi Masalah Sampah

Selanjutnya, esok harinya Senin (12/5/2025) rombongan akan kembali ke Jimbaran dengan melalui jalur yang sama saat berangkat.

Selanjutnya, sambung Sudana, pada Jumat (16/5), akan dilaksanakan upacara Tegak Petoyan di Desa Adat Jimbaran yang diisi dengan Tari Calonarang. (Sugiadnyana/Agus Pradnyana/balipost)

BAGIKAN