Salah seorang pemedek sedang menggunakan QRIS BRI untuk berdonasi di Pura Besakih, Karangasem. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – “Mau bayar pakai apa kak?” tanya penjual warung nasi kepada pembelinya.

“Pakai QRIS BRI, bisa ya?” tanya balik sang pembeli, Sri Wahyuni.

“Bisa. Kami kan merchant BRI,” kata pemilik Atik Lalapan, Atik.

Sri kemudian membayar makan siang yang dinikmatinya bersama rekan-rekan sekantornya menggunakan aplikasi BRImo yang ada di ponselnya.

Sri yang ditemui Senin (2/3) di Denpasar mengaku kerap menggunakan QRIS BRI untuk membayar makan siang hingga berdana punia di pura. “Maksi (makan siang, red) sampai dana punia di pura bisa pakai QRIS sekarang. Jadi gampang kalau transaksi. Gak perlu lagi mikir uang kembalian atau nyari uang pas untuk bayar-bayar. Cukup scan QRIS, udah beres,” sebutnya.

Soal dana punia menggunakan QRIS, ia menilai cukup efektif di tengah maraknya pencurian uang donasi (sesari) di sejumlah pura di Bali. “Uangnya bisa langsung masuk ke rekening pura dan meminimalisir aksi kejahatan,” kata perempuan yang bekerja sebagai pegawai swasta ini.

Pengakuan senada dilontarkan Palgunadi. Pria yang merupakan pekerja swasta ini terlihat menggunakan QRIS BRI saat mentraktir rekan-rekannya di salah satu kedai kopi di bilangan Jalan Jempiring, Denpasar.

Baca juga:  Dewan Pengurus Korpri Jembrana Serahkan Santunan Bagi Pensiunan
Pengguna QRIS BRI membayar melalui aplikasi BRImo di salah satu merchant. (BP/iah)

Ia pun mengaku kerap menggunakan QRIS BRI sebagai alat pembayaran saat bertransaksi. “Lebih mudah pakai QRIS, semua transaksi gak sampai 1 menit sudah selesai. Gak perlu lama juga nunggu uang kembalian,” katanya.

Penyalur Dana Punia

Soal penggunaan QRIS BRI sebagai sarana transaksi hingga penyalur dana punia, Regional CEO BRI Denpasar Hery Noercahya mengakui jumlahnya mengalami peningkatan. Bahkan, ia mengungkapkan sejumlah pura di Bali memanfaatkan QRIS BRI dalam penghimpunan donasi dari masyarakat.

“Selain aman karena transaksinya tercatat, QRIS BRI juga praktis dan cepat, sehingga lebih efisien waktu,” ujar Hery belum lama ini.

Pura Agung Besakih Giri Tohlangkir menjadi salah satu yang menggunakan layanan keuangan digital milik BRI. Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha mengakui fasilitas QRIS sebagai sarana punia umat di Pura Agung Besakih sangat bermanfaat. “Ketika punia masuk lewat QRIS BRI, langsung tercatat dan dana yang masuk lewat QRIS suatu saat dibutuhkan untuk upakara sangat membantu, apalagi untuk upacara, aci aci atau  perehaban kecil,” sebutnya.

Baca juga:  Memprihatinkan! Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba di Bali Capai Belasan Ribu Orang

Hery menjelaskan, QRIS BRI kini dilengkapi dengan aplikasi BRI Merchant yang memiliki 3 fitur utama, yakni monitoring detail transaksi, download laporan settlement dan transaksi, serta fitur user management yang memudahkan pemilik untuk mengelola transaksi lebih baik.

Dengan kemudahan yang ditawarkan menggunakan QRIS BRI, masyarakat tak perlu khawatir menggunakan QRIS untuk bertransaksi maupun berdana punia. Sementara lembaga sosial dan agama pun juga dimudahkan dengan transaksi menggunakan QRIS.

Konsumen sedang membayar transaksi dengan QRIS BRI. (BP/Dokumen)

Ia pun menjelaskan syarat bagi masyarakat yang ingin mendapatkan QRIS BRI untuk transaksi usaha maupun menerima sumbangan atau punia caranya cukup mudah. Yaitu, memiliki rekening BRI aktif, mengisi formulir pendaftaran yang sudah disediakan, identitas diri yang valid, seperti KTP dan NPWP.

Lalu melakukan pendaftaran merchant QRIS BRI melalui aplikasi BRI Merchant. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur-fitur menarik seperti, monitoring detail transaksi secara real-time, mendownload laporan transaksi kapan saja, notifikasi suara untuk setiap transaksi, proses penanganan keluhan yang cepat.

Baca juga:  Suhu Politik Meningkat, Polda Petakan Wilayah Rawan

Dengan merchant QRIS, pengguna dapat menerima pembayaran non-tunai dengan mudah. Dengan demikian, pelaku usaha akan semakin maju dengan catatan pemasukan yang rapi lewat QRIS BRI.

Mengutip data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali penggunaan QRIS di Pulau Dewata meningkat dari 993 ribu pada 2023 menjadi 1,08 juta pada 2024.

“Ada sebanyak 90.607 pengguna baru atau tumbuh 9,12 persen,” kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Bali Andy Setyo Biwado di Kuta, Badung baru-baru ini.

Penggunaan QRIS terbanyak ada di Kota Denpasar mencapai 371 ribu. Peringkat kedua adalah Kabupaten Badung mencapai 236 ribu pengguna. Sisanya di kabupaten lain, masing-masing masih di bawah 95 ribu pengguna.

Terkait jumlah merchant yang menggunakan QRIS, data akhir 2024 mencapai 912.735 gerai atau tumbuh 15,25 persen dibandingkan 2023.

Nominal transaksi QRIS di Bali juga tumbuh 144 persen menjadi Rp15,17 triliun dengan volume transaksi mencapai 111,5 juta transaksi. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN