BUMDes digandeng menjual produk digital dengan program Telkomsel Digital Village. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan usaha milik desa (BUMDes) sebagai salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara digandeng untuk menjual produk digital lewat Telkomsel Digital Village. Salah satu BUMDes yang telah menjalankan proyek ini adalah BUMDes Samirana, Desa Sembiran, Buleleng.

Menurut Perbekel Desa Sembiran, I Ketut Gede Dony Widhi Ariawan, pihaknya sangat terbantu dari sisi ekonomi dengan menjadi mitra penjualan produk digital. Ia mengakui kehadiran teknologi digital ini juga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di desanya. “Lewat kerja sama yang sudah terjalin saat ini, jaringan fiber optik sudah masuk ke desa kami sehingga berdampak baik dari sisi perekonomian desa,” ungkapnya, Jumat (8/11) dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga:  Kemarau Picu Penurunan Debit Air Irigasi

Menurut Manager Household Consumer Telkomsel Branch Denpasar, Robert Ferdinand Sinay program ini tidak hanya dilaksanakan di Bali yang saat ini tersebar di 10 desa, namun juga di Flores Nusa Tengara Timur meliputi Ende Sika (2 desa), Manggarai (1 desa), Kupang Rote (2 desa), Malaka Timtim Belu (1 desa), dan Sumba (1 desa), Nusa Tenggara Barat mencakup Lombok (4 desa), Sumbawa Barat (2 desa), dan Sumbawa Timur (3 desa).

Baca juga:  Rampung, Penataan Ulang Pita Frekuensi 800 MHz dan 900 MHz Telkomsel

Ia mengatakan program ini dapat meningkatkan kapabilitas digital masyarakat desa. Tak hanya itu dengan adanya program tersebut, pihaknya bisa memperluas jangkauan jaringan Telkomsel hingga ke pelosok. “Kerja sama ini mencerminkan komitmen Telkomsel untuk mendorong transformasi digital di ekosistem bisnis Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan. Salah satu benefit dari program ini yakni BUMDes akan mendapatkan harga khusus dan bantuan modal penjualan,” ungkapnya.

Program ini juga dilakukan untuk memberikan edukasi digital guna pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga akan banyak masyarakat yang melek teknologi, menciptakan lapangan kerja baru di era digital serta membantu bisnis masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. (kmb/balipost)

Baca juga:  Permenaker Direvisi, Klaim JHT Balik ke Aturan Lama
BAGIKAN