Tembok di Puri Blahbatuh, Gianyar ambrol karena diguncang gempa bermagnitudo 4,8 pada Sabtu (21/9). (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Gempabumi di darat yang lokasinya di Gianyar, Sabtu (21/9), berkekuatan 4,8 skala ritcher.

Dari informasi yang dihimpun di Gianyar, gempa ini menyebabkan sejumlah kerusakan.

Dari WhatsApp Group (WAG) BPBD Gianyar, sejumlah genteng rumah warga di Batuan, Gianyar berjatuhan. Sedangkan tembok di Puri Blahbatuh, mengalami ambrol cukup parah. Kerusakan itu terjadi di sisi selatan Puri Blahbatuh.

Sementara itu, menurut Kepala Pelaksana BPBD Bali, Made Rentin, gempa yang berlokasi di daratan ini belum ada laporan kerusakan.

Baca juga:  Pengungsi Membludak, Jalur Amlapura – Padangbai Macet

Dari laporan sementara yang dibagikan pada pukul 08.15 WITA, sembilan kabupaten/kota melaporkan nihil kerusakan. Laporan lewat radio ini juga dilakukan sejumlah sukarelawan dengan kondisi belum ada kerusakan akibat gempa.

Dikutip dari rilis BMKG, gempabumi yang terjadi pada pukul 07.26.20 WITA di wilayah Gianyar, episenternya terletak pada koordinat 8,57° LS; 115,32° BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km barat daya Gianyar, Bali pada kedalaman 22 km.

Baca juga:  JK Pimpin Upacara Pemakaman Jakob Oetama

Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si, tercatat hingga pukul 07.42 WITA, ada 1 aktivitas gempabumi susulan. Disebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme sesar turun dengan kombinasi mendatar (normal obligue)

Dalam rilisnya, ia menyebut dampak gempabumi ini berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar dengan skala IV MMI, Badung, Denpasar, Tabanan, Karangasem dan Bangli III MMI, Buleleng, Mataram dan Lombok Barat II MMI.

Baca juga:  Capai 74 Persen, Dominasi Tambahan Kasus di 4 Zona Merah

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya. (Wirnaya/Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN