Tangkapan layar Presiden Joko Widodo membuka Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Hotel Mulia Nusa Dua, Bali, Senin (2/9). (BP/iah)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo membuka Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Hotel Mulia Nusa Dua, Bali, Senin (2/9).

DalamPresi pidatonya, Jokowi menyerukan perlunya pembaruan dalam arah dan visi pembangunan global untuk mencapai hasil yang lebih adil dan inklusif, khususnya bagi negara berkembang.

Jokowi menekankan pentingnya menghadapi tantangan seperti pelambatan ekonomi, pengangguran, inflasi, serta ketegangan geopolitik yang berdampak luas pada kehidupan global dan rantai pasok.

Baca juga:  Tujuh Tahun Digarap dengan Dana Ratusan Miliar, Bendungan Margatiga Akhirnya Diresmikan

“Dalam konteks ini, kita memerlukan arah dan visi baru, strategi baru, serta langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang,” sebut Jokowi dipantau dari akun YouTube Sekretariat Presiden.

Diungkapkan Jokowi, saat ini terjadi penurunan solidaritas internasional dan semakin maraknya fragmentasi, yang menyebabkan negara-negara berkembang yang paling dirugikan. Ia juga menyoroti kenyataan bahwa banyak rakyat negara berkembang sedang menghadapi kesulitan serius, sementara pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) masih jauh dari harapan dengan hanya 17 persen tercapai menjelang 2030.

Baca juga:  Dari Ribuan Penyehat Tradisional di Bali, Seratusan Baru Kantongi STPT

Dalam pertemuan ini, sejumlah pemimpin negara-negara Afrika. Mereka di antaranya Presiden Republik Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo, Presiden Republik Rwanda Paul Kagame, Presiden Republik Liberia Joseph Nyuma Boakai, Perdana Menteri Eswatini Russell Mmiso Dlamini.
​​​​​​
Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmão, dan Wakil Presiden Republik Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN