Bendesa Adat Kerobokan, Anak Agung Putu Sutarja. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerasan yang melibatkan salah satu oknum Bendesa Adat Berawa, mendapat kecaman dari masyarakat. Sebab, tindakan ini tidak hanya merugikan individu yang bersangkutan, tetapi juga mencoreng nama baik lembaga adat.

“Tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai dan integritas yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang pemimpin adat. Bendesa Adat adalah sosok yang seharusnya menjadi teladan dalam menjaga keadilan dan keutuhan masyarakat adat,” ujar mantan Ketua MDA Badung, Anak Agung Putu Sutarja, Jumat (3/5).

Baca juga:  Sikapi Kasus OTT Bendesa Berawa, MDA Bali Keluarkan 4 Poin Pernyataan Sikap

Menurut Sutarja yang menjabat sebagai Bendesa Kerobokan ini tindakan tersebut sangat merusak kepercayaan publik terhadap lembaga adat. Pihaknya, berharap agar kasus ini segera ditangani secara tuntas oleh pihak berwenang untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga adat yang merupakan penjaga kearifan lokal dan keberlangsungan seni, budaya, tradisi.

“Tindakan pemerasan yang dilakukan oleh oknum Bendesa Adat Berawa sangatlah merugikan, bukan hanya bagi korban, tetapi juga bagi kepercayaan publik terhadap lembaga adat,” jelasnya.

Baca juga:  Tuntut Perbaikan Jalan, Pemuda Selanbawak Gelar Aksi Telanjang Dada

Ia menilai lembaga adat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kearifan lokal, serta mempromosikan keberlangsungan seni, budaya, dan tradisi. Namun, tindakan seperti ini dapat merusak pondasi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga adat. Karena itu, saya berharap agar kasus ini segera ditangani secara tuntas oleh pihak berwenang.

“Saya berharap agar kasus ini segera ditangani secara tuntas oleh pihak berwenang untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga adat yang merupakan penjaga kearifan lokal dan keberlangsungan seni, budaya, tradisi,” terangnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Dua Mobil Penyok Tertimpa Dahan Beringin
BAGIKAN