Aparat melakukan olah TKP pencurian gabah. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Aksi pencurian gabah di wilayah Desa Gubug, Tabanan marak terjadi tiap panen raya. Terbaru, terjadi Minggu (21/4) pagi di Banjar Gubug Belodan dan pelakunya terekam CCTV.

Aksi pencurian terjadi sekitar pukul 04.00 WITA. Dalam rekaman tersebut menunjukkan pelaku membawa dua karung padi yang diangkut di atas sepeda motor.

Pelaku, seperti yang terlihat dalam rekaman CCTV, memiliki tubuh yang kurus dan mengenakan celana pendek.

Kepala Desa, I Nengah Mawan, menjelaskan setiap musim panen, warga sering kali menjadi korban pencurian padi. Pada panen Maret lalu, warga Banjar Batusangiang juga mengalami kerugian.

Baca juga:  Hadapi Panen Raya di Tengah Wabah COVID-19, Ini Pengaturannya

Dikatakannya, rata-rata warga kehilangan sekitar 2 karung padi. “Ada yang dua karung ada juga yang sampai dua kuintal,” ungkapnya, Senin (22/4).

Mawan juga menjelaskan bahwa para pencuri menargetkan padi saat ditinggalkan di pinggir jalan sebelum diangkut. Hal ini disebabkan oleh ketidakefisienan dalam mengangkut padi langsung setelah panen. “Jika dibawa pulang, pembeli enggan membelinya karena tidak efisien,” tambahnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Mawan telah mengimbau kepada para petani untuk tetap waspada. Padi yang ditinggalkan harus diawasi untuk mencegah pencurian. “Warga sudah terus kami himbau untuk tetap waspada dan juga kami mengeluarkan peringatan, agar masyarakat bersatu sama sama menjaga keamanan,” harap Mawan.

Baca juga:  Ketersediaan Beras Nasional Menjelang Ramadhan 2023 Dipastikan Aman

Sementara itu, Kapolsek Tabanan, Kompol I Nyoman Sumantara, memastikan laporan tentang pencurian padi yang beredar di media sosial telah dipantau. Pemilik padi yang dicuri memilih untuk tidak membuat laporan karena hanya dua karung yang hilang.

“Kami telah mendorong warga untuk melaporkan kejadian serupa. Namun, jika mereka memilih untuk tidak melakukannya, penyelidikan tetap akan dilakukan,” tegasnya.

Sumantara juga menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menjaga barang berharga mereka. Memastikan pintu dan jendela terkunci saat meninggalkan rumah, dan memasang CCTV yang aktif, dapat mengurangi kemungkinan kejahatan.

Baca juga:  Hasil Uji BPOM, Ditemukan Makanan Mengandung Formalin dan Rhodamin B

“Melalui upaya bersama, kita dapat meminimalkan niat dan peluang bagi para pelaku kejahatan. Mari kita semua menjadi penjaga, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas kita,” imbau Sumantara. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN