DENPASAR, BALIPOST.com – Alat pengering tenaga surya untuk biji kakao membuat tiga mahasiswa dari Bali mampu menyabet penghargaan di kancah nasional. Ni Kadek Sri Mas Dwayani, Kadek Surya Winangun, dan Anak Agung Veda Nandana menciptakan alat pengering kakao ini untuk membantu petani di Desa Manduang, Klungkung agar lebih efektif dalam berproduksi.
Menurut Sri, Senin (1/4), timnya yang bernama Inochoco ini menciptakan inovasi berbasis arduino yang memiliki struktur sederhana namun efektif dilengkapi dengan panel surya yang terintegrasi. Alat ini mampu mengumpulkan dan menyimpan energi matahari untuk menggerakkan sistem pengeringan.
Di dalamnya, terdapat wadah penampung steril dan tertutup untuk mengurangi risiko kontaminasi kotoran dan menjaga kebersihan biji kakao selama proses pengeringan. Atas inovasi tersebut, tiga mahasiswa Primakara University ini pun berhasil menyabet penghargaan kategori terbaik Best Category Applied Technology Solution Innovillage 2023.
Mereka pun berhak mendapatkan hadiah piala serta beasiswa pendidikan dan biaya pengembangan proyek mencapai 45 juta rupiah. Mas mengaku bangga karena melalui proses yang panjang sejak Oktober 2023 dan persaingan ketat dengan ratusan peserta dari kampus bergengsi di Indonesia, seperti UI dan ITB, timnya berhasil meraih penghargaan.
Selama proses kompetisi, Sri yang merupakan Ketua Tim Inochoco juga mengakui terdapat berbagai kendala. Namun, inovasi lokal dari Bali itu berhasil meraih penghargaan di kompetisi nasional.
“Sampai saat ini kampus mendukung banyak hal, mulai sesi pendampingan intensif dari dosen pembimbing hingga fasilitas yang bisa kami gunakan saat proses persiapan bahkan implementasi,” ungkapnya.
Setelah sukses di Anugerah Innovillage 2023, ia dan timnya tidak mau berpuas diri. Sebab, bagi mereka, prestasi ini merupakan langkah awal untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya di level yang lebih tinggi.
“Rencana ke depannya, kami pastinya ingin terus berjuang untuk mengembangkan inovasi kami dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat tidak hanya di Bali bahkan Indonesia,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)
