Gunung Semeru yang ada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi. (BP/Antara)

LUMAJANG, BALIPOST.com – Gunung Semeru yang ada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi. Letusam terjadi pada Selasa (27/2) pukul 16.08 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian mengatakan tinggi letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Menurut Sigit, seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat, kemudian erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 107 detik.

Baca juga:  Dari Hampir Semua Wilayah di Bali Laporkan Kasus COVID-19 hingga Truk Kontainer Mogok

Delapan jam sebelumnya gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu juga erupsi, tepatnya pukul 08.04 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.

Baca juga:  Erupsi Lagi, Kolom Abu 2.500 Meter

Sebelumnya pada pukul 5.56 WIB, Gunung Semeru sudah meletus dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 3.976 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.

Hingga Selasa sore tercatat sudah tiga kali gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi, namun sejauh ini erupsi tidak mengganggu aktivitas warga yang berada di sekitar lereng Gunung Semeru.

Baca juga:  Tiga DPO Judi Online Dipulangkan dari Kamboja

Sejak 1 Januari hingga 27 Februari 2024 pukul 17.00 WIB tercatat Gunung Semeru mengalami 76 kali letusan yang pernah tercatat oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru yang berada di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. (kmb/balipost)

BAGIKAN