Suasana dari cctv saat Gunung Anak Krakatau erupsi. (BP/Ant)

LAMPUNG SELATAN, BALIPOST.com – Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunung yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mengalami erupsi, Kamis, pukul 08.52 WIB.

Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 61 milimeter dan durasi lebih kurang 3 menit 2 detik. Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan Andi Suardi, membenarkan bahwa pada hari ini Gunung Anak Krakatau kembali erupsi.

Baca juga:  Bersama Belasan Ribu Perempuan, Gubernur dan Ny. Putri Koster Sambut Ibu Negara

“Tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut dengan durasi kurang lebih tiga menit dua detik,” kata Andi Suardi, di Lampung Selatan, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (20/7).

Ia mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 61 mm.

Baca juga:  Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Warga Diminta Lakukan Upaya Pencegahan

Ia mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau, berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer. “Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN